oleh

Bupati Dompu Hipnotis Peserta Rembug Jagung Nasional

DOMPU–Drs H Bambang M Yasin mampu menghipnotis ratusan peserta Rembug Jagung Nasional 2017. Didapuk sebagai salah seorang pembicara utama, materi yang disampaikan profesor jagung julukan Bupati Dompu itu cukup menarik perhatian.

 
Bahkan sejumlah tamu undangan tampak tertegun dan terkesima menyimak secara seksama tentang awal mula aksi tanam jagung secara massal oleh masyarakat di wilayah Bumi Nggahi Rawi Pahu.

 

“Awalnya saya dicaci maki dan didemo karena hasil melimpah tapi harga masih rendah. Sekarang berlomba-lomba tanam jagung karena harganya tinggi,” kata Bupati Dompu yang disambut senyum dan aplaus meriah ratusan tamu udangan yang memadati ruang Locus, lantai 6 gedung Jakarta Desing Centre (JDC)- kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Rabu (20/09) kemarin.

 
Bupati menuturkan pihaknya diawal pelaksanaan membentuk Satuan Pelaksana (Satlak). Selain itu ada banyak pihak yang dilibatkan seperti TNI, Polri, komponen masyarakat terutama para petani itu sendiri. “Lahan tidur semua dimanfaatkan. Semua komponen kami gerakan, dan Alhamdulillah program Pijar kini mampu memberikan kesejahteraan warga dan petani kami,” kata H Bambang.


Berkat keuletan dan kerja keras para petani. Bambang menyampaikan saat ini di Dompu telah banyak berdiri gudang dan pabrik pengolah jagung. Diungkapkan pula, bahwa warga Dompu kini cukup kreatif dalam mengembangkan industri rumahan salah satunya yakni pembuatan mesin atau mobil pemipil jagung meski dengan modal mesin Diesel.

 

“Petani di Dompu juga cerdas pilih benih sendiri,” tutur bupati yang lagi-lagi diaplaus peserta forum.

 
Namun demikian HBY mengaku kerap menemui kendala terutama menyangkut ketersediaan stok pupuk. Proses pendistribusian pupuk yang selalu tidak bisa merata juga menjadi masalah tersendiri. “Stok pupuk kami tentu belum sepenuhnya tercukupi. Soal kendala distribusi ua itu murni karena uoforia petani yang teramat antusias, sebab jatah wilayah lain bisa saja diserobot oleh petani lainnya,” ujar Bambang disambut senyum peserta.


Pada kesempatan itu Bupati Dompu sempat berbagi ilmu dibalik keberhasilan cara kerjanya dalam melaksanakan program pengembangan komoditas jagung melalui program Pijar. “Kerja ilkas, kerja cerdas dan fokus itu salah satu kuncinya,” tuturnya.

 
Saat ini pihak Pemkab Dompu kata Bambang tengah melaksanakan sistym kerja dengan memfokuskan pada kountinitas, kuantiti dan kualitas (3K). Pola ini bersinergisitas dengan program peningkatan pakan ternak. “Pengusaha pakan ternak tentu mencari kualitas. Dan Dompu menyediakan jagung berkualitas,” katanya.

 
Diakhir pembicaraannya, HBY menyampaikan harapan besarnya kepada forum dan pemerintah pusat, agar menyediakan pembangun sarana pabrik pakan ternak di wilayah pulau Sumbawa dan wilayah Dompu. “Tidak tertutup kemungkinan akan ada pabrik pakan ternak di pulau Sumbawa,” tuturnya. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]