oleh

Kakek Renta tewas diseret Banjir Sore ini

Dompu-Kakek renta Arsyad Gani alias Ompu Boga 75 tahun warga Dusun Kamudi Desa  Rababaka Kecamatan Woja Dompu NTB sore ini jum’at 20 April 2018 tewas diseret arus banjir.

Mayat Ompu Boga ditemukan di Dam Rababaka atau sekitar 3 Km dari Dusun Kamudi.

Ceritanya sekitar pukul 15.30 Ompu Boga turun ke sungai yang melintasi perkampungan itu untuk buang hajat.

Kakek yang jalan menggunakan tongkat ini tak menyadari banjir datang tiba-tiba dan langsung menyambar tubuhnya.  Untungnya cucu dari kakek tersebut melihat kejadian itu dan segera memberitahukan kewarga.

Atas informasi itu warga langsung berlari menuju sungai untuk menyelamatkan korban.  Tapi warga hanya bisa menyaksikan korban melambaikan tangan ditengah derasnya arus air yang menyeretnya hingga hilang ditengah  sungai yang dipenuhi bebatuan.

Seorang ibu rumah tangga warga Kamudi Iye berinisiatif menelpon sang suaminya Juraid yang kebetulan berada di Dusun Rababaka.

Selain menggabarkan tentang sang kakek yang diseret banjir sekaligus meminta agar menunggu mayat korban sampai di dam Rababaka.

Atas informasi itu Juraid langsung menginformasikan keseluruh warga Kampung Rababaka untuk menunggu jenazah korban di Dam Rababaka.

Wargapun beramai-ramai menunggu,  sekitar 30 menit menunggu banjirpun datang yang diikuti jasad korban yang timbul tenggelam.

Begitu jenazah sampai di Dam Rababaka puluhan warga terjun dan menyelamatkan jenazah.

Korban mengalami luka dibagian kepala dan muka diduga akibat benturan denngan benda keras.

Jenazah Ompu Boga disemayamkan dirumah anaknya di dusun Rababaka dan akan dimakamkan Sabtu besok.

Tokoh masyrakat Kamudi Juraid Asalam mengemukakan korban selain sudah tua juga sakit-sakitan jalanpun harus dibantu denngan tongkat.

Warga Kamudi kata dia memang harus datang ke sungai untuk membuang hajat karena tak ada WC disana.

Musibah Ompu Boga ini sangat menyayat hati,  istrinya saat ini yang tua renta juga tengah sakit keras.  (DB01)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]