oleh

Puluhan Peternak Ikuti Fiel Day Penggemukan Sapi

 

DOMPU–Puluhan orang peternak sapi Sabtu (07/04) pagi tadi mengikuti kegiatan temu lapangan (Fiel Day) tentang teknik penggemukan sapi berbasis Ransum Gamal dan Lamtoro.

Kegiatan yang merupakan hasil kerjasama pihak Unram, MASSEY UNIVERSITY (University Of New Zealand ), Aid Programme dan Pemkab Dompu itu berlangsung di kawasan Mada Lemba Jaya, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja.

Pertemuang yang dihadiri oleh Prof Dahlan, peneliti dari Unram tersebut diikuti oleh sejumlah petani ternak dari 15 kelompok tani ternak (KTT) di 4 wilayah kecamatan meliputi Kecamatan Pajo, Woja, Menggelewa dan Kempo.

Hadir pula pada kesempatan itu Kadis Peternakan Zainal Arifin, Drh Khairul Akbar (Bappeda Dompu), Manager IFCA Syafruddin SPT serta Field Officer (FO) dan para PPL.

Dalam sambutan singkatx, Kadis Peternakan menyampaikan temu lapangan sangat penting agar para petani ternak bisa terus menimba ilmu dan pengetahuan. Apalagi mengingat, sejumlah kawasan di Dompu memiliki potensi untuk pengembangan sektor peternakan. “Kegiatan semacam ini harus rutin dilasanakan. Agar peternak bertambah ilmunya dan bisa kita kembangkan ke depannya,” ungkapnya.

Fiel Day tersebut menurut Kadisnak adalah sebagai wadah untuk monitoring dan evaluasi terhadap segala kegiatan yang telah dan yang akan dilaksanakan. “Kegiatan ini bukan proyek. Jadi sebaik mungkin bisa dimanfaatkan oleh peternak,” kata Zainal Arifin.

Sementara itu, Prof Dahlan mengemukakan bahwa saat ini systim peternakan di wilayah NTB telah didominasi oleh pulau Sumbawa. Karena lahan dan pakannya cukup tersedia, maka populasi ternak di Pulau Sumbawa meningkat. “Daerah lain lahannya sempit. Demikian juga kebutuhan pakannya. Pulau Sumbawa jadi tulang punggung peternakan di NTB,” katanya.

Berbicara program pengembang biakan ternak sapi, kata Dahlan bukan hanya semata menyangkut teknik penggemukan. Namun, cara meningkatkan angka kelahiran, menurunkan resiko jumlah kematian anak sapi dan pertumbuhan ternak juga harus menjadi perhatian.

Kualitas ternak sapi tidak hanya bisa dijamin dengan genetika. Kebutuhan pakan yang memadai serta perlakuan yang baik juga menjadi modal utama. Dan ini semua adalah syarat yang harus dipenuhi. “Sebagus apapun sapi jika pakannya jelek tentu ikut berpengaruh. Kesehatannya juga harus terjaga,” katanya. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]