oleh

Celoteh Ibu Lurah Padamkan Aksi Demo

Aksi demo yang digelar oleh Serikat Pemuda SImpasai (SPS) yang mempersoalkan rumah kumuh berhasil dipadamkan oleh kepala kelrahan Simpasai Jubaidah. Massa yang semula panas dengan isu yang dibawanya luluh oleh celoteh lurah perempuan nan cantik ini.

Begitu menerima demonstran diaula kelurahan Jubaidah langsung mendaulati dengan langsung menjawab berbagai tuntutan yang disampaikan. Karena tuntutan sudah disampaikan melalui surat sebelumnya Jubaidah langsung merujuk pada surat itu. ”Sebelum kalain bertanya saya akan langsung menjawab tuntutan ini,” ujar Jubaidah dihadapan massa aksi.

Jubaidahpun merunut jawaban sesuai dengan tuntutan, sebagai pejabat kelurahan pihaknya tidak akan menutup-nutupi apa yang tengah terjadi dan sedang dihadapi. Persoalan rumah kumuh menurutnya harus disyukuri karena ada 300 KK yang berhak mendapatkanya. Persoalan tidak disosialisasikan dengan menyeluruh itu karena persoalan waktu saja, karena pihak Bappeda hanya memberikan waktu selama tiga hari untuk memasukan laporan sejak diumumkan. ”Jadi kami bekerja buru-buru untuk memberikan laporan,” tandasnya.

Tetapi laporanpun tidak serampangan, melainkan melalui kepala lingkungan dan RT ditugaskan untuk melakukan pendataan secara obyektif terhadap KK calon penerima. 300 KK yang dibutuhkan ternyata melampaui bahkan menjadi 616 KK, karena telah didata maka kelurahan menagakomodir dan akan memprioritaskan bagi yang benar-benar membutuhkan, sisanya akan diperjuangkan pada tahun selanjutnya.

Begitu juga dengan pungutan, Jubaidah mengakui mengenakan biaya sebesar itu, uang tersebut untukkeperluan mereka juga untuk mengurusadministrasi, proposal dan pas foto. Dan yang menyerahkan hanya sebahagian kecil saja, itupun tidak total Rp 25 ribu, berapa saja.

Celoteh ibu rumah sampai berjam-jam lamanya, sementara sejumlah massa aksi hanya melongo mendengarkan. Diakhir cerita Jubaidah meminta kepada adik-adiknya yang berdemo untuk membantu memberikan kenyamanan dan ketenangan untuk bekerja. Karena apa yang dilakukanya adalah untuk kepentingan seluruh masyarakat yang ada.

Jubaidah juga mengaku pihaknya berhasil membuat sejumlah program masuk kekelurahan, tahun 2011 saja program yang masuk mencapai Rp 4 miliyar, dan ditahun ini dia berkomitmen untuk semakin meningkatkanya. ”Bantu saya dengan memberikan ketenangan untuk bekerja, setelah itu saya rayu dinas instansi untuk memasukan programnya pada kelurahan kita,” pintanya.

Puas berceloteh, Jubaidah pun memberikan kesempatan pada warga, tetapi karena sudah terlalu capek mendengar dan sudah lengkap dijawab duluan, massa akhirnya bubar dengan tertib.**

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]