oleh

PKS Dicoret Dari Fraksi PKNU

 DOMPU—Fraksi PKNU Sejahtera merdeka mengakhiri kebersamaanya dengan PKS dan mencoret PKS dari fraksinya. Itu dilakukan sebagai imbas dibentuknya koalisi Dompu bersama atas kekecewaan kinerja pimpinan DPRD yang didalamnya termasuk Abdullah S Kel Ketua PKS Kabupaten Dompu.

Internal DPRD memang sedang kisruh, sebanyak 18 orang anggota membentuk koalisi bersama dan berencana memboikot seluruh kegiatan DPRD sebelum agenda pemilihan komisi dilaksanakan. Pembentukan koalisi itu kemudian direaksi keras oleh sejumlah partai lain, terutama partai-partai yang mengutus anggotanya menjadi pimpinan DPRD.

Tiga partai besar seperti PKNU, Golkar dan PAN yang menjadi pimpinan DPRD kemudian membentuk koalisi tandingan yakni koalisi bermoral, koalisi ini akan berunjuk kekuatan, bahkan inisiator koalisi Drs Syafrin AM menantang secara terbuka koalisi Dompu bersama mana yang lebih kuat terhadap gejolak yang sedang terjadi.

Ketua DPRD Dompu yang juga ketua Partai PKNU Dompu Rafiuddin H Anas mengemukakan langkah PKS membentuk koalisi Dompu bersatu adalah sebuah langkah yang keliru dan tidak menghargai kebersamaan, karena itu fraksi PKNU memandang tidak ada gunanya kebersamaan dipertahankan lagi. ‘’Kita sudah bersurat secara resmi, karena PKS berafiliasi ke yang lain maka kita anggap tidak ingin bersama lagi,’’ tandas Rafiuddin.

Secara terpisah ketua PKS Kabupaten Dompu Abdullah S Kel menanggapi santai atas pemecatan dirinya difraksi PKNU sejahtera merdeka, Menurut Abdullah yang juga tergabung dalam komisi II DPRD Dompu ini sebenarnya hanya berawal dari perbedaan pandangan, karena DPRD sebagai lembaga aspiratif maka setiap perkembangan aspirasi diikuti dan diperhitungkan secara matang.

Bergabungnya ke koalisi Dompu bersama lebih karena keinginan sebahagian besar anggota DPRD Dompu agar kinerja pimpinan lebih hidup serta agenda-agenda DPRD berjalan sebagaimana mestinya. Soal dikeluarkanya PKS dari Fraksi PKNU sejauh ini menurut Abdullah belum menerima surat, tetapi ketua fraksi sendiri yakni Jaharuddin yang menyampaikan hasil rapat PKNU atas nasib PKS.

Atas pernyataan itu Abdullah menyampaikan kepada partai PKS yang selanjutnya menentukan langkah-langkah. Dari hasil analisa yang dilakukan oleh PKS, koalisi PKNU PKS dan partai Merdeka (fraksi PKNU sejahtera Merdeka) sudah 2,5 tahun, tetapi sejauh itu tidak memberikan keuntungan yang signifikan bagi keberadaan PKS.

Atas dasar itu kemudian DPD PKS mengeluarkan surat yang disampaikan kepada pimpinan DPRD dan fraksi bahwa PKS keluar dari fraksi itu dan sesuai dengan UU harus bergabung dengan fraksi lain. Maka PKS sesuai dengan garis partai memilih fraksi Demokrat Kedaulatan Nasional (DKN) tempat bergabung. Tetapi bagi Abdullah sebenarnya perbedaan yang terjadi mestinya dijadikan sebagai pembelajaran politik bagi terbangunya kesadaran untuk sama-sama membenahi.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]