oleh

Demo Dompu Rusuh, Saling Lempar Berlangsung Sengit Depan Pendopo

DOMPU—Aksi demo selasa kemarin di Dompu berlangsung rusuh, tiga pintu pagar jebol, sejumlah lampu taman disisi timur pendopo dihajar hingga pecah, kantor dinas social dilempari massa sehingga memecahkan genteng dan kaca. Aksi saling lempar berlangsung sengit sekitar setengah jam didepan pendopo Bupati, antara massa AMUK dengan massa yang ada dalam pendopo untungnya tidak ada korban luka dalam insiden itu.

Tiga pintu pagar yang jebol itu adalah pintu kantor DPRD, pintu pendopo dan pintu masuk kehalaman kantor Bupati tepatnya depan kantor Pengadilan Negeri Dompu. Massa anarkis ini berasal dari Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) gabungan dari berbagai elemen seperti LMND, Struk, pemilik uang dan beberapa elemen lainya.

Aparat Polres yang berjaga memang cukup kewalahan menghadapi massa yang berdemo sebab aksi mereka tidak dipusatkan pada satu titik, melainkan dibeberapa titik seperti kantor DPRD, kantor Bupati, Dinas Dikpora, dinas social, dinas kesehatan, dinas perhubungan bahkan di Polres Dompu. Pantuan Koran ini memang ada dua elemen berbeda yang berdemo tapi memiliki tujuan yang sama yakni mengkritisi kinerja pemerintah yang dinilai mereka sangat buruk dan merugikan masyarakat.

Dua elemen itu AMUK dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI). Aksi pertama dilancarkan oleh AMUK yang dikoordinir oleh Romo, semula mereka mendatangi kantor DPRD, didepan kantor DPRD massa mengecam sikap wakil rakyat yang tidak tahu malu karena tak pernah memikirkan nasib rakyatnya, pendidikan dan kesehatan yang semula gratis kini sangat mahal, ijin pertambanganpun seenaknya dikeluarkan serta sejumlah uneg-uneg lainya.

Tak puas berorasi massapun menerobos dan menggoyang-goyang pintu pagar kantor wakil rakyat itu hingga roboh. Usai merobohkan pintu pagar massa kembali bergerak menuju pendopo Dompu. Disana massa AMUK ingin bertemu dengan Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin, tapi tak berhasil, satu persatu dedengkot aktifis berorasi seperti Romo, Irfan Sech Puji, Rangga, Trisna, Sriguna dan lain-lain.

Nada caci makipun terlontar, tak puas mereka membakar ban dan menggoyang-goyang pintu pendopo hingga roboh. Suasana makin panas aksi lempar batupun berlangsung sengit antara massa yang diluar pagar dengan massa yang ada dalam pendopo. Awalnya massa dari luar melempari kedalam areal pendopo dengan telur busuk, air botol mineral bahkan dengan batu.

Massa bersama dengan aparat Pol PP yang ada didalam terprovokasi dan membalas dengan lemparan batu. Aksi kelompok luar dan dalam pendopo berlangsung sengit, sejumlah massa diluar terdesak dan menyingkir ketimur. Aktifis Romo dan Firman, Irfan Sec Puji melalui pengeras suara terus meneriakan agar massa tetap tenang dan segera berkumpul.

Disaat suasana yang kacau datang lagi massa Serikat rakyat miskin Indonesia (SRMI) yang dikoordinir oleh Aruji dan Supratman menerobos dengan kendaraan roda empat dan roda dua. ‘’Massa kami tidak bisa dihalangi,’’ teriak Aruji diatas kendaraan sambil menerobos masuk tepat depan pintu pendopo.

Aksi saling dorong dengan aparat yang berjaga disanapun terjadi, untungnya massa AMUK yang lebih dulu ada langsung mundur dan tak bergabung walaupun memiliki tujuan yang sama. Korlap aksi Supratmanpun mengalami luka lecet dibagian kaki akibat terkena dorongan dan itu dijadikan alas an untuk mempersoalkan sikap aparat yang dianggapnya represif. ‘’Kita segera ke Polres untuk melaporkan sikap aparatnya yang represif,’’ teriak Supratman.

Diisukan Dipukul Pegawai, Massa Rusak Kantor Disos

Massa Aliansi masyarakat untuk keadilan (AMUK) tiba-tiba diisukan ada anggotanya dipukul oleh pegawai dinas social saat beraksi disana. AMUK yang hendak pulang kemudian berbalik arah dan mendatangi kantor dinas tersebut. Aparat kepolisian yang berjaga sudah mengendus akan aksi anarkis massa, sejumlah aparat dikerahkan lebih dulu dikantor terkait, tetapi massa yang datang beramai-ramai tidak kompromi, mereka langsung menggebrak penjagaan aparat dan ingin mencari sendiri pelaku yang memukul anggota mereka.

Saat beberapa aktifis menerobos sejumlah massa yang lain langsung melakukan pelemparan kedalam gedung itu yang mengenai kaca dan genteng. Aparat berusaha menenangkan massa dan berjanji akan memfasilitasi pertemuan dengan Kadis tersebut, tetapi massa menolak dan tidak ingin kompromi lagi. Kabag Ops Polres Dompu Kompol Andi Dadi, SIK yang memimpin pengamanan meminta agar massa tidak melakukan anarkis, soal adanya dugaan pemukulan terhadap anggota SRMI pihaknya siap memfasilitasi. ‘’Tenang kawan-kawan, kita siap memfasilitasi,’’ teriak Andi.

Tetapi korlap aksi Romo tak ingin melakukan kompromi lagi, Romo menegaskan bahwa aparat kepolisian hendaknya segera menangkap oknum yang melakukan pemukulan terhadap anggotanya, kalau tidak mereka akan menggelar aksi yang lebih dahsyad lagi.

Sementara sejumlah pegawai disos yang merasa heran atas tudingan massa bahwa ada anggota mereka yang dipukul dikantor itu. Padahal sejauh itu tidak insiden pemukulan yang terjadi. ‘’Tidak ada aksi pemukulan dikantor ini,’’ ujar Kadis Sosial dan transmigrasi H Burhan SH.

Sementara meski aksi massa yang berlangsung kemarin anarkis tetapi tak satupun yang ditangkap, Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin hadir didepan pendopo usai massa beraksi, Bambang hanya berdialog dengan massa yang berada dalam pendopo dan aparat Pol PP.

{gallery}demo-amuk{/gallery}

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]