oleh

Wisma Dompu di Mataram Bakal Dilego

DOMPU—Keberadaan Wisma Dompu di Mataram dinilai tidak mampu meberikan konstribusi yang berarti bagi peningakatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk itu, pemerintah daerah setempat berencana akan menjual aset tersebut.

Bupati Dompu, Drs H Bambang M Yasin mengungkapkan niatnya untuk menjual Wisma Dompu di Mataram yang saat ini dikelola Perusahan Daerah (Perusda) Kapoda Rawi. Penjualan aset tersebut dilakukan karena keberadaanya tidak sesuai dengan harapan. ”Kami berencana akan menjual Wisma di Mataram,” katanya. Rencananya tersebut, akan dibicarakan terlebih duhulu dengan pihak legislatif.

Karena tanpa persetujuan lembaga DPRD, proses penjualan aset pemerintah tidak bisa dilakukan. ”Prosedur penjualan aset harus ada persetujuan resmi dari DPRD,” tuturnya. Dia berharap, DPRD mendukung rencana penjualan aset yang dinilai tidak berguna tersebut. Sebab, hasil penjualan sangat dibutuhkan untuk proses kegiatan pembangunan di daerah. ”Mudah-mudahan rencana kami disetujui DPRD,” harapnya.

Diketahui, pembelian Wisma Dompu di Mataram dilakukan oleh pemerintah periode sebelumnya. Dengan harapan sejumlah pejabat maupun pegawai dilingkup Pemkab Dompu yang melakukan kunjungan dinas di ibu kota Provinsi menginap di tempat tersebut. Sehingga uang daerah khusus untuk biaya penginapan tidak dibelanjakan keluar. Namun, dalam pelaksanaanya, sangat jarang pejabat maupun pegawai yang menginap ditempat tersebut.

Alasannya, karena fasilitas Wisma dinilai kurang memuaskan. Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Dompu juga menyorot keberadaan Wisma di Mataram yang dinilai tidak mampu memberikan konstribusi bagi peningkatan PAD. Namun, mereka tidak merekomendasikan kepada pemerintah untuk dijual. Hanya sebatas meminta eksekutif agar mengambil alih pengelolaan Wisma dari tangan Perusahaan Daerah. Karena pengelolaan yang dilakukan Perusda tidak berjalan secara maksimal.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]