oleh

Foto Sirajudin Dikirim ke Mabes, Untuk Dicocokan dengan Janazah Terduga Teroris

DOMPU—Polres Dompu mulai menelusuri laporan keluarga Sirajudin alias Eja 17 tahun warga Dusun Woro Baka Desa Baka Jaya Kecamatan Woja yang diisukan meninggal dunia pada saat penggerebekan terduga teroris oleh densus 88 anti teror Mabes Polri di Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu.

Penelusuran itu dilakukan dengan mengirim foto Sirajudin ke Mabes Polri untuk dicocokan dengan jenazah terduga teroris yang masih belum diketahui identitasnya. ‘’Foto Sirajudin sudah kami kirim ke Mabes Polri melalui Polda NTB untuk dicocokan dengan jenajah disana,” ujar Kapolres Dompu, AKBP Benny Basir Warmansyah menjawab pertanyaan keluarga Sirajudin yang mempertanyakan tentang perkembangan laporannya, Senin 04/02 kemarin.

Kapolres meminta keluarga Sirajudin untuk bersabar menunggu hasil pencocokan foto. Jika memang ada kemiripan antara foto dengan jenazah, maka keluarga Sirajudin akan diundang untuk berangkat ke Mabes guna melakukan tes DNA. ‘’Apapun hasil pencocokan nanti, akan tetap kami informasikan kepada keluarga Sirajudin.

Kami berharap untuk bersabar, karena kami terus bekerja untuk melakukan upaya penelusuran,” jelasnya. Kepala Dusun Woro Baka, Sudirman yang mendampingi orang tua Sirajudin, mengaku, pihaknya telah memperoleh informasi dari salah seorang anggota Buser Polres Dompu yang memastikan, kalau diantara lima jenazah terduga teroris itu, salah satunya adalah Sirajudin. ‘’Kami ingin memastikan apa benar salah satu terduga teroris yang tertembak mati itu adalah Sirajudin,” katanya.

Jika benar mayat itu adalah Sirajudin, pihak keluarga tidak ingin mempersoalkan lebih jauh. Keluarga merelakan kepergian Sirajudin. Namun mereka ingin mayat itu dapat dipulangkan ke kediamannya untuk dikuburkan secara wajar. ‘’Bagaiamanpun dia (Sirajudin,red) adalah anak kami. Kalau ia meninggal dunia wajib kami urus dan kuburkan secara wajar,” ujar Zikra orang tua Sirajudin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sirajudin menghilang sejak terjadinya aksi penggerebekan terduga teroris 5 Januari 2013 lalu. Upaya pencarian terhadap Sirajudin terus dilakukan pihak keluarga kesejumlah tempat. Termasuk tempat kerjannya sebagai pelayan Bakso milik Haris di Desa O’o Kecamatan Dompu.

Namun pemilik Bakso mengaku, Sirajudin sudah tidak lagi bekerja ditempat itu sejak 10 hari sebelum aksi penggerebekan terduga teroris. Selama ini, Sirajudin tidak tinggal dikediamannya di Dusun Woro Baka. Ia tinggal bersama pemilik Bakso tempatnya bekerja. Dalam sebulan ia hanya pulang dua sampai tiga kali untuk menjenguk keluarga.

Sirajudin pernah menimbah ilmu di SMKN 1 Woja. Namun tidak sampai tamat, ia hanya bersekolah sampai kelas 2. Kemudian, melanjutkan sekolahnya di Pondok Pesantren Usman Bin Afan Desa O’o. Orang tuannya mengaku tidak tahu bagaimana perkembangan sekolah putrannya. Karena Sirajudin sendiri tidak pernah menceritakan tentang itu. Sirajudin hanya bercerita tentang pekerjaanya sebagai pelayan Bakso.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]