oleh

Perambahan Hutan Memprihatinkan

DOMPU-Anda tinggal diwilayah hukum Kabupaten Dompu?, coba perhatikan kawasan hutan disekitarmu, kondisinya sudah cukup memprihatinkan karena dirambah oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab.


Perambahan hutan hampir terjadi diseluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Dompu, tidak hanya kawasan hutan yang tersembunyi jauh dari jangkauan aparat keamanan, kawasan yang ada dipinggir jalan negara sekalipun tak luput dari rambahan warga.

Hutan Sonoklin dikawasan hutan Tekandahu dan So Tondi Kecamatan Hu’u misalnya nyaris habis ditebang warga padahal berada dijalan utama menuju kawasan wisata Lakey Hu’u. Informasinya perambahan hutan itu dimaksudkan sebagai tempat berladang liar terutama untuk menanam jagung yang menjadi program pemerintah daerah setempat.

Ketua Forum Petani (Fortani) Dompu Ir Muttakun mengaku sangat miris dengan kondisi sejumlah kawasan hutan didaerahnya, karena itu Bupati dan aparat berwenang dimintanya agar segera bersikap untuk melindungi kawasan dimaksud. ”Apapun dalilnya hutan harus diselamatkan,” ujar aktifis yang pernah dipenjara gara-gara mengadvokasi petani hutan ini.

Muttakun mengaku cukup khawatir dengan ancaman aktifitas perambahan hutan dibeberapa tempat di wilayah Kabupaten Dompu. Dia menuturkan, dampak terjadinya kerusakan hutan itu akan berlangsung lama dan membutuhkan waktu yang lama pula untuk proses pemulihan (Reboisasi, Red).

‘’Kita setuju saja dengan program yang dijalankan pemerintah. Tapi harus diimbangi dengan pemberian pemahaman dan sosialisasi yang memadai ke masyarakat. Upaya pencegahan pun harus ril dilakukan, ’’ ujarnya.
 
Sebagai bentuk kekhawatiran dan protesnya. Ketua Fortani ini, Sabtu lalu mendatangi Mapolres Dompu dan bertatap muka dengan Kapolres AKBP Purnama SIK. Ia meminta agar aparat kepolisian ikut serta terlibat melakukan upaya pencegahan terjadinya aktifitas perambahan hutan. Minimal melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. ‘’Kita tunggu dulu operasi gabungan dengan Dishut,’’ kata Kapolres menanggapi permintaan pihak Fortani.
   

 



 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]