oleh

Refleksi Idul Fitri, Hayooo Dompu Bangkit

Idul fitri 2014 baru saja kita lewati dan umat islam telah sukses menjalankan puasa sebulan penuh. Kini kita kembali fitrah setelah diuji dalam bulan ramadhan terutama berlatih sabar dan tawakal dalam menjalani higup.

 

Sebagai putra Dompu ada kebanggaan tersendiri yang menyelinap dalam relung sanubari yang paling dalam. Bulan ramadhan dan lebaran idul fitri yang oleh sebahagian orang dimanfaatkan untuk eforia berlebihan dan berujung kepada perkelahian antar kampung tidak terjadi lagi.

Tentu saja ini tercipta atas kesadaran tinggi dari masyarakat serta peran serta seluruh elemen didaerah ini dalam menciptakan suasana yang kondusif. Terus terang saja sebagai putra daerah yang hidup dirantauan karena sedang mengenyam pendidikan merasa cukup miris dengan seringnya diberitakan berbagai tindakan anarkis seperti perkelahian antar kampung, blokir jalan dan semacamnya.

Informasi seperti ini tidak saja merusak citra daerah, lebih dari itu merupakan bahan olok-olokan dari teman-teman daerah lain sesama mahasiswa. Ingin rasanya berteriak dan segera menghentikan manakala terjadi pertikaian.

Tapi alhamdulillah ramadhan dan idul fitri tahun ini cukup kondusif, meski Kabupaten tetangga masih saja terlibat bentrok antar kampung. Inikah buah lesadaran atas ramadhan dan idul fitri? mudah-mudahan saja.

Dalam struktur topografi Kabupaten Dompu tidak kalah dengan daerah lain di NTB baik yang menyangkut SDA maupun SDM. Tapi dalam perkembanganya daerah yang memiliki motto Nggahi Rawi Pahu ini agak terbelakang. Memang banyak hal yang menghambat laju pembangunan sehingga tidak begitu cepat, salah satunya letak geografis Kabupaten yang berada ditengah dan terkesan sebagai kota transit.

Sangat berbeda dengan Kabupaten tetangga seperti Bima dan Sumbawa yang terletak dijalur strategis dan menjadi daerah destinasi untuk melanjutkan kedaerah lain. Tetapi sebenarnya masyarakat Kabupaten Dompu tak boleh berkecil hati karena masih sangat banyak potensi andalan yang tak dimiliki daerah lain.

Tetapi yang terpenting adalah jaminan keamanan dan kenyamanan daerah, karena itu menjadi kunci bagi terbangunya image yang positif dikalangan investasi. Kabupaten Dompu tak bisa dibangun dengan nilai APBD sekitar Rp 700 miliyar yang sebahagian besarnya diperuntukan bagi aparatur. Dia harus ikut dibangun dengan iklim investasi Yyang kondusif.

Karena itu momentum Idul Fitri 2014 dapat dijadikan sebuah pijakan bagi bangkitnya semangat untuk membangun secara bersama-sama. Daerah kita perlu kontribusi bersama, kontribusi untuk ikut menciptakan keamanan dan kenyamanan didaerah, karena yakin saja setelah itu kita akan bebas berkreatif, berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan. HAYOOO KITA BANGKIT.

Oleh : Muh Yusril Ramadhan

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jogjakarta

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]