oleh

Safari Jurnalistik dan UKW Digelar September 2014

MATARAM–Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dilingkungan wartawan NTB terus digalakkan, salah satu diantaranya Pelaksanaan Safari Jurnalistik yang dirangkaian dengan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) akan digelar 18 sd 20 September mendatang.

 

Kegiatan ini langsung dimonitor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat dengan mendatanngkan tiem penguji dan pengajar, sehingga standaraisasi kemampuan wartawan sama diseluruh Indonesia. Pelaksanaan UKW yang ketiga ini, menurut

Ketua PWI NTB H. Achmad Sukisman Azmy sebetulnya dijadwalkan Mei lalu, karena berbagai kesibukan akhirnya bisa digelar bulan September 2014 mendatang. Tentunya, dengan tertundanya waktu tersebut akan membuat peserta lebih siap dan dapat lulus 100 %. ‘’Selama dua kali pelaksanaan selalu ada yang tidak lulus meskipun hanya satu orang.

Sehingga untuk UKW Kali ini kami berharap semua peserta dapat lulus 100 persen,’’ harapnya. Oleh karena itu, kepada calon peserta harus mempersiapkan diri lebih baik. Dan bagi yang mau menjadi peserta safari jurnalistik dan UKP secepatnya mendaftarkan diri di Ketua PWI Kabupaten/kota atau langsung ke Sekretariat PWI Provinsi NTB. ‘’Untuk jumlah peserta kita batasin maksimal 50 orang dari seluruh NTB supaya bisa konsentrasi penuh menghadapi UKW ini,’’ tambah Sukisman.

Harapan lainnya adalah agar Kabupaten/kota yang belum membentuk pengurus PWI agar mulai merencanakan diri, karena menurut AD/ART yang baru diharapkan semua kabupaten/kota mempunyai kepengurusan PWI.

Untuk saat ini baru 5 kabupaten/kota yang sudah terbentuk diantaranya Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Lombok Timur dan Lombok Utara. Tersisia 5 kabupetan/kota diharapkan secepatnya terbentuk untuk mempermudah koordinasi seperti Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Kota Bima.

Sukisman menambahkan, Jika memungkinkan saat Safari Jurnalistik kepengurusan baru di Kabupaten/kota sudah terbetuk sehingga saat pelaksanaan safari Jurnalistik bisa dilantik dan kita Undang Ketua Umum PWI pusat untuk melantik teman-teman, sebagai rangkaian kegiatan untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Hari Pers Nasional di tahun 2016 dan sekaligus mempersiapkan diri pada ajang Porwanas 2016 di Jawa Barat.

Sementara itu Sekretaris PWI NTB, Nasrudin Zain menambahkan untuk jajaran ketua Perwakilan yang sekarang disebut Ketua PWI Kabupaten/kota harus lulus UKW dan mempunyai Kartu Anggota Biasa. Demikian juga dengan pengurus lainnya, sementara anggota PWI yang lulus UKW di NTB hampir 100 orang, jadi tidak sulit untuk mencari pengurus tinggal menaikkan status keanggotaan saja menjadi anggota biasa.

Demikian juga dengan kepengurusan yang sudah berakhir masa jabatannya agar segera memilih kepengurusan yang baru, karena untuk pengurus Kabupaten/kota hanya 4 tahun, kemudian baru dipilih kembali hanya 2 kali, sementara untuk pengurus Provinsi dan pusat masa bhaktinya 5 tahun dan maksimal dipilih 2 kali.

‘’Bagi rekan-rekan wartawan yang belum bergabung diorganisasi agar mulai memikirkan secara konkrit untuk ikut organisasi, mengingat kegiatan jurnalistik ini rentan terhadap masalah hukum, sehingga ada tempat bernaung, paling enggak curhat tentang permasalahan yang dihadapi,’’ tambah Nasrudin.

Ketua panitia UKW H Rahman Hakim meyatakan, sesuai ketentuan dari Pemerintah lewat Dewan Pers, semua wartawan yang ada di Indonesia, baik yang tergabung di Persatuan Wartawan Indoensia (PWI), Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) maupun Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) harus lulus UKW baik tingkat utama, madya maupun muda. Dan semua peserta akan diberikan nomor khusus oleh dewan pers yang bisa diakses masyarakat.

Bahkan nantinya, tambah Rachman Hakim hanya waratwan yang lulus UKW yang punya akses untuk diterima wawancara oleh sumber berita. Jika belum ikut atau lulus UKW bisa ditolak karena ditakutkan beritanya membias, atau wartawan asal asalan yang kita kenal dengan istilah wartawan tanpa surat kabar atau wartawan gadungan.

Semua wartawan juga diminta memilih salah satu dari ketiga organisasi wartawan yang diakui oleh Pemerintah seperti PWI, AJI dan IJTI. Panitia pelaksana juga berharap kepada seluruh peserta untuk ikut secara penuh dan bersungguh-sungguh. Mengingat item ujiannya cukup banyak dan satu saja tidak lulus, maka dinyatakan tidak lulus dan akhirnya harus ikut program berikutnya.

Demikian juga dengan pelaksanaan nya tepat waktu, jika terlambat peserta bisa diskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus. Ditambahahkan nya, masing-masing tingkatan mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda- beda.

Sepertu tingkat Utama harus bisa membuat tajuk disamping yang lainnya seperti membuat berita, menghubungi sumber berita maupun perencanaan halaman lewat diskusi dengan kelompoknya. “Jadi yang diuji adalah murni apa yang biasa dikerjakan wartawan. Kalau bukan wartawan pasti akan mengalami kesulitan,” sahut Rudy. (kis)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]