oleh

Dukung Zaini Arony, DPD II Golkar Dompu Siap Tanda Tangan Darah

DOMPU—DPD II Golkar Dompu tampaknya siap melakukan tanda tangan darah dalam memberikan dukungan kepemimpinan Drs H Zaini Aroni untuk kembali memimpin DPD I Golkar NTB pada periode mendatang. Pernyataan tersebut menyusul munculnya statemen dari ketua DPD II Golkar Lombok Tengah yang masih meragukan dukungan seluruh DPD II Golkar se-NTB minus Lombok Tengah. ‘’Kami seluruh DPD II Golkar kecuali Lombok Tengah sudah melakukan tanda tangan tertulis, bila tanda tangan darah yang dibutuhkan maka kami siap melaksanakanya,’’ tegas ketua DPD II Golkar Dompu Syafrin AM di Dompu.

Pria yang menjadi anggota DPRD Dompu tiga periode ini menjelaskan dukungan yang diberikan kepada Zaini Arony karena melihat kinerjanya selama memimpin DPD I Golkar selama ini. Wujudnya adalah dalam pemilu legislatif Zaini dianggap telah berhasil mengantarkan sejumlah kader menjadi pimpinan DPRD kecuali di dua daerah. ‘’Ini adalah prestasi ditengah ketatnya persaingan parpol yang berkompetisi,’’ terannya.

Konstelasi politik dipartai golkar mulai memanas setelah munculnya klaim-mengklaim bagi beberapa pihak diinternal partai Golkar. Tetapi bagi Golkar Dompu setelah melihat perkembangan dan persaingan politik kedepan dibutuhkan figur seperti Zaini Arony untuk kembali memimpin DPD Golkar NTB.

Dia juga menyayangkan sikap mantan ketua DPD Golkar NTB HL Srinata yang meminta agar tampuk kepemimpinan partai Golkar NTB kedepan diserahkan kepada kalangan muda. Pernyataan seperti ini menurutnya tak patut disampaikan mengingat yang dibutuhkan dalam kepemimpinan bukan soal kalangan muda ataupun bukan, tetapi lebih dilihat kegigihanya dalam berjuang untuk tetap membesarkan partai.

Syafrin AM juga meyakini dukungan delapan DPD II ditambah lagi dengan DPD II Kota Mataram yang telah mengkonfirmasi dukunganya akan tetap solid sampai pelaksanakan Musda Golkar pada tahun 2015 mendatang.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]