oleh

Pro-Kontra RUU Pilkada, KPUD Dompu Tetap Laksanakan Proses Pemilihan Langsung.

DOMPU—Pro-kontra tentang RUU Pilkada yang kini terus menghangat ternyata tak mempengaruhi kinerja KPUD Dompu NTB. KPUD setempat tetap melaksanakan proses dan tahapan pemilihan langsung yang akan dilakukan pada juni 2015 mendatang. Saat ini KPUD telah membuat rancangan biaya pemilihan Bupati untuk kemudian didiskusikan dengan pemerintah.

 

Ketua KPUD Dompu Ir Rusdianto yang dikonfirmasi kamis kemarin mengakui, pihaknya tetap melaksanakan proses dan tahapan pemilukada langsung. Selain telah membuat rancangan biaya, juga telah menetapkan jadwal kegiatan internal agar pelaksanaan Pilkada berjalan lancar dan sukses. ‘’Tahapan-tahapan Pilkada tetap kita laksanakan, kalau terjadi perubahan UU maka akan disesuaikan,’’ ujar Rusdianto.

Urusan pro-kontra yang kini terjadi menurut Rusdianto itu adalah urusan elit, sebagai penyelenggara pihaknya tetap melaksanakan tugas sesuai aturan yang ada. Menyinggung tentang biaya pilkada langsung pada 2015 mendatang, KPUD Dompu akan mengajukan sekitar Rp 15-16 miliyar untuk seluruh keperluan pemilukada. ‘’Tapi ini masih kita diskusikan dengan pemerintah,’’ terangnya.

Untuk NTB lanjutnya, pelaksanaan Pilkada akan berlangsung secara serentak pada lima Kabupaten/kota. Untuk putaran pertama berlangsung pada juni 2015, sedangkan bila ada putaran kedua maka akan berlangsung pada agustus 2015. Karena itu agar pelaksanaanya berjalan lancar dan tertip pihaknya telah menyiapkan tahapan-tahapanya.

Sementara itu di Kabupaten Dompu sendiri terjadi pro-kontra yang luar biasa atas RUU Pilkada terutapa pada pasal krusialnya pemilihan Bupati/walikota dan Gubernur. Tetapi sejumlah tokoh masyarakat didaerah itu meminta agar RUU tersebut tidak menjadi pemicu terjadinya perpecahan antar sesama. ‘’Yang penting bisa menjamin terpilihnya pemimpin yang berkwalitas serta tidak menjadikan masyarakat terkotak-kotak,’’ ujar H Ibrahim salah seorang tokoh masyarakat Dompu.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]