oleh

Walk Out, Demokrat Ikut Jejak Seniornya PDIP

Sikap walk out (Tinggalkan ruang rapat) yang dilakukan oleh fraksi demokrat saat paripurna pengesahan UU Pilkada pada jum’at dini hari 26/9 mendapat kritikan tajam berbagai pihak. Sikap itu jelas merugikan para pendukung Pilkada langsung yang berharap dapat suara dari partai pimpinan SBY.

Tapi apa yang terjadi sungguh diluar dugaan, prediksi mayoritas fraksi demokrat akan memberikan suara pada Pilkada langsung ternyata sama sekali tidak. Sebab dsaat yang dibutuhkan partai yang berlambang Merci itu justru walk out hanya menyisakan enam orang anggota DPR. Keenam itupun memberikan hak suaranya pada Pilkada lewat DPRD.

Kecamanpun berdatangan dari mana-mana, tetapi anggota fraksi Demokrat I Gde Pasek menanggapi santai. Menurutnya apa yang telah terjadi adalah fakta demokrasi yang menganut kebebasan. Sebagai partai baru menurut Pasek, apa yang telah terjadi adalah buah pelajaran dari seniornya PDIP yang berulang kali walk out saat dibutuhkan. ”Beginilah sakitnya saat ditinggalkan,” ujarnya santai usai voting.

Sementara  Fraksi PDI Perjuangan menyesalkan keputusan Fraksi Demokrat walk out dari Paripurna RUU Pilkada. PDIP menyebut aksi walk out Fraksi PD sebagai skenario politik.

“Skenario yang cukup cantik ini untuk menampilkan kami (Demokrat) mendukung kedaulatan rakyat, tapi sebenarnya hatinya ada di seberang sana, mohon maaf,” kata anggota FPDIP, Yasona Laoli dalam sidang paripurna, Jumat (26/9/2014).

Laoli menyebut aksi FPD hanya mempermainkan kepercayaan masyarakat. Sikap ngotot agar 10 syarat Pilkada langsung diakomodir hanya aksi politik untuk mendapat simpati masyarakat.

“Kami akhirnya mencurigai skenario opsi 3. Ini rekayasa politik menampilkan pencitraan,” kata dia.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]