oleh

Menangkap Penyu, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

DOMPU—Dua pelaku berinisial If dan Her 36 tahun asal Sape Kabupaten Bima terpaksa ditangkap aparat kepolisian resort Dompu karena menangkap dan mengekploitasi penyu hijau diilayah perairan Teluk Cempi Kecamatan Hu’u Dompu.

Keduanya pun kini tengh dimintai keterangan intensif atas kejahatanya menangkap hewan langka yang dilindungi UU tersebut. Aksi keduanya pertama kali diketahui oleh warga dan para nelayan di wilayah Hu,u. ‘’Sebelumnya aksi pelaku telah diintai oleh para nelayan,’’ ungkap Syahrul Ramadhan SP, Kabid Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut), di  Dompu 14 juli 2015.

Setelah mendapatkan laporan dari warga, sejumlah tim terpadu yang teridiri dari petugas Polsek Hu,u, Pol Airud, Polsus Perikanan dan para nelayan setempat langsung melakukan penangkapan. Kata Syahrul, saat digeladah petugas kedua pelaku tidak bisa mengelak karena saat itu petugas menemukan 80 kilo gram daging penyu yang telah di packing. ‘’Daging itu rencananya akan dikirim ke Denpasar,’’ katanya.

Tragisnya, penyu yang dibantai oleh pelaku ini merupakan jenis penyu Hijau. Menurut Syahrul, ini tergolong jenis penyu yang dilindungi karena sudah langka dan hampir punah habitatnya. Diperairan teluk Cempi, selama ini memang cukup dikenal sebagai kawasan perairan tempat habitatnya penyu Hijau. ‘’Pelaku dan barang bukti kini diamankan di Polres. Proses hukumnya kita serahkan sepenuhnya kepada polisi,’’ ujarnya.

Selain daging penyu. Petugas juga berhasil menyita barang bukti berupa pukat sepanajang 150 meter, BBM jenis solar sebanyak 30 liter dan juga kapal yang digunakan pelaku. ‘’Kami tetap berkomitmen melakukan pengawasan. Kami butuh bantuan dan dukungan semua pihak,’’ kata Syahrul Ramadhan.

Secara terpisah Kasat Reskrim Polres Dompu AKP Herman yang dikonfirmasi mengaku pihaknya saat ini masih terus melakukan tahap penyelidikan terhadap aksi kejahatan yang dilakukan para pelaku. ‘’Saat ini sedang di sidik,’’ pungkasnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]