oleh

Kita Harus Belajar Cara Berkelahi Sang Pemuda Ini

 

Seorang pemuda bertengkar dengan seorang pria paruh baya disebuah perkampungan sepi. Untungnya tidak sampai saling bacok dan saling tombak padahal keduanya sudah sama-sama memiliki senjata tajam seperti parang, kampak, golok bahkan tombak.

Pemuda ini dikenal penyabar, sementara lawanya dikenal sangat tempramental dan cepat tersulut emosinya. Rupanya sang pemuda menyadari hal itu dan segera menurunkan tempo pertengkaran dengan harapan lawanya bisa menurunkan emosinya.

Rupanya upaya itu tak berhasil bahkan pria itu berusaha melakukan penyerangan dari berbagai arah dengan senjata yang dimilikinya. Tak tahan menghadapi orang tua yang tak tahu diri itu sang pemuda segera berlari menuju rumahnya untuk mengambil tambahan senjata.

Pria itupun semakin mempersiapkan diri menghadapi sang pemuda yang kembali dari rumahnya. Dari kejauhan nampak sang pemuda kembali dengan muka merah dan marah, sementara lawanya semakin bersemangat karena sang pemuda hanya kembali dengan satu alat yang terselip dipingang dan menyembul dibalik bajunya.

Keduanya semakin mendekat, tetapi dengan segera sang pemuda mencabut alat yang dibawanya. ”Hey orang tua makan ini timun supaya tensi darahmu turun, jangan semua orang diajak berkelahi,” teriak sang pemuda.

Tombak yang sudah siap dintangan nyaris saja dilesatkan kearah pemuda, dia tertegun ternyata alat yang dibawa adalah buah timun yang ranum untuk dimakan supaya tensi darahnya menurun.

Orang tua itupun tidak jadi menyerang sang pemuda, dia menjadi malu dan segera masuk dan bersembunyi didalam rumahnya.

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]