oleh

Dompu Kembali Pecahkan Rekor MURI

DOMPU-Kabupaten Dompu NTB kembali mencetak rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dunia. Tidak tanggung-tanggung dua rekor MURI sekaligus berhasil dipecahkan melalui tarian kolosal dan pawai budaya terbanyak yang digelar 1 April 2017.

Rekor yang dicatat MURI melalui tarian budaya Katente dan Saremba Tembe berjumlah  26.114 peserta. Sementara dari pawai budaya menggunakan pakaian adat Saremba dan Katente Tembe berjumlah 27.011 peserta. ”Ini sangat luar biasa,” ungkap Ketua Tim Museum Rekor Dunia-Indonesia Awan Rahargo yang didampingi anggotanya Andrew Purwandono, SS saat menyaksikan luberan manusia yang memenuhi lapangan Beringin dan taman Kota Dompu.

Atas rekor itu Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin menyatakan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat Dompu. Momentum Saremba dan Katente Tembe dalam balutan pakaian khas Dompu itu merupakan wujud kebersamaan dalam membangun daerah.

”Terima kasih yang tiada terhingga kepada seluruh masyarakat Dompu. Dua rekor yang berhasil kita raih adalah wujud kebersamaan kita dalam membangun daerah,” kata Bupati.

Sementera Ketua Tim Museum Rekor Dunia-Indonesia Awan Rahargo menyatakan, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Dompu layak mendapatkan dua penghargaan karena mampu melaksanakan tarian dan pawai budaya pada hari yang sama menggunakan sarung khas daerah dengan jumlah terbanyak.

“Tarian dan pawai budaya menggunakan sarung khas daerah merupakan rekor pertama dan terbanyak di Indonesia. Jadi, Dompu layak mendapatkan dua penghargaan sekaligus,” kata Awan Raharjo.

Target yang ditetapkan kata Awan sebenarnya antara 15.000-2.0000, tapi karena semangat rasa kedaerahan yang tinggi dari masyarakat Dompu justru melampauinya. ”Ini memang luar biasanya,” ungkapnya sekali lagi.

BACA : Dompu Pecahkan Rekor MURI Dalam Berbusana Adat

Diperolehnya dua rekor MURI tahun ini, praktis Kabupaten Dompu telah berhasil mencatatkan diri dengan tiga rekor MURI yang diperolehnya. Rekor MURI pertama ditahun 2015 lalu saat perayaan Tambora Menyapa Dunia (TMD) atau HUT Dompu ya ke 200 serta 200 tahun meletusnya gunung Tambora.

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]