oleh

Pesta Cera Labu, Ini Pesan Pada Warga Soro Kempo

DOMPU-Pesta ‘Cera Labu’ (selamatan pantai) dipantai Desa Soro Kecamatan Kempo Dompu NTB akan berlangsung  4 april 2017. Acara ini biasanya berlangsung sangat meriah, saking meriahnya masyarakat sampai lupa diri bahkan sampai merugikan orang lain.

Pesta Cera Labu atau dalam bahasa Indonesianya selamatan pantai adalah sebuah tradisi masyarakat setempat. Pada saat itu seluruh warga pesisir turun kelaut, ada prosesi penyerahan sesajen kepenguasa laut agar tetap diberikan rezeki yang melimpah.

Sesajen itu akan diantar dengan sebuah perahu pilihan yang telah dihiasi dengan ornamen-ornamen menarik. Ribuan warga ikut mengantar dengan ratusan perahu ketengah laut, kalau di Soro tempatnya diberi nama Tororuma.

Saat mengantar berlangsung damai, tetapi begitu sesajen diserahkan terjadi perang air antar warga ditengah laut. Tak peduli nelayan, warga biasa maupun pejabat harus terlibat dalam perang dahsyat tersebut, sebab kalau tidak akan menjadi bulan-bulanan kelompok lain bahkan bisa bernasib mengenaskan perahu ditenggelamkan karena kalah kuat bertahan.

Biasanya wartawan yang memegang kamera juga menjadi incaran warga yang berperang, mereka tak peduli dengan peralatan elektronika seperti Kamera DSLR, Video maupun kamera HP, karena targetnya semua orang harus diserang.

Sejumlah wartawan bercerita kalau pesta cera labu telah merugikan mereka, sejumlah kamera diserang dengan air laut padahal kamera sangat rentan dengan air.

Tahun 2015 lalu, terpaksa harus merelakan kamera semi profesional nikon D700 dengan lensa bagusnya 18-35 mm. Sebelumnya panitia telah memperingatkan warga agar tidak mengganggu para wartawan yang sedang bertugas.

Peringatan itu ternyata tak diindahkan, bahkan yang mencolok justru wartawan yang benar-benar diincar untuk diserang dengan air laut. Alhasil salah seorang wartawan regional yang berusaha mencari perlindungan kamera dari serangan air, justru kecebur kelaut dan tahu sendiri kamera plus lensa tak dapat diselamatkan.

Serangan seperti itu tidak hanya terjadi ditengah laut, didaratan juga sama, semua orang diserang dengan air, tak peduli air laut bersih atau air comberan yang berasal dari got-got tersumbat disekitar itu.

Tidak hanya orang yang menghadiri acara Cera Labu, warga yang kebetulan lewat dilokasi itu baik jalan kaki, sepeda motor maupun menggunakan mobil tak luput dari serangan. Mestinya warga juga harus memimikirkan peralatan seperti kamera dan HP yang rawan rusak tidak diserang. ”Kalau tidak ada jaminan keselamatan alat fotografi, kami tidak berani datang untuk meliput,”keluh sejumlah wartawan Dompu.

 

 

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]