oleh

Tragis, Dua Bocah Tenggelam Dilaut Pekat

DOMPU-Dua bocah ingusan tenggelam diperairan Kecamatan Pekat Rabu 15 Juni 2017. Satu korban sudah ditemukan satu lainya masih dalam pencarian. Dua korban tenggelam itu masing-masing Rizki Robul Hakiki 7 tahun (sudah ditemukan) dan Husen alias Azam 7 tahun belum ditemukan.

Kejadianya, Rabu sekitar pukul 09.30 wita bocah empat sekawan Muhammad Safwan (11), Rizki Robul Hakiki (7) serta Hasan dan Husen (saudara kembar), pergi ke pantai Dula yang letaknya tidak jauh dari kebun Abdullah (bapak dari Rizki) Desa Pekat Dompu. Tujuan mereka adalah untuk mandi.

Tiba di pantai Hasan, Azam dan Rizki mendorong sampan yang parkir dipantai dan mendayungnya ke arah laut. Tanpa mereka sadari sampan sudah menjauh dari bibir pantai, merekapun panik.

Hasan melompat duluan untuk berenang menuju pantai, sementara dua lainya Rizki dan Husen berusaha mendayung menuju pantai. Usaha Hasan berenang kepantai berhasil, sementara dua rekanya yang mendayung bukanya kepantai tetapi malah semakin ketengah laut.

Karena sampanya makin ketengah kedua korban tambah panik dan melompat kelaut meninggalkan sampat untuk menuju pantai. Atas kejadian itu rekan korban Syafwan melapor kepada Abdullah orang tua Rezki.

Menerima laporan itu Abdullah langsung melakukan pencarian dengan menyelam sekitar lokasi tenggelam. Sekitar pukul 12.00 wita Abdullah menemukan anaknya Rizki dipantai Mata Air dekat SMPN 1 Pekat sudah tidak bernyawa. Sedangkan satu korban lainya masih dilakukan pencarian.

Kapolsek Pekat IPTU Balok Siswantoro membenarkan kejadian tersebut. Satu korbang yang masih hilang telah dilakukan hingga sore hari. Pencarian dihentikan karena sudah gelap dan dilanjutkan pada Kamis 16 Juni 2017.

”Pencarian korban Husen atau Azam terpaksa dihentikan karena sudah malam dan akan dilanjutkan pada Kamis ini,” terang Kapolsek.
Pencarian dilakukan menggunakan armada kapal Polair Dit Polda NTB, Polair Polres Dompu, perahu karet milik Pospol TNI AL dan Syahbandar Calabai dan alat selam milik Polair dan Syahbandar dibantu oleh sampan-sampan milik masyarakat.(min)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]