oleh

Kampung KB Desa Wawonduru Diresmikan

DOMPU–Kampung (Keluarga Berencana) KB Desa Wawonduru, Kecamatan Woja, Senin (28/8) pagi tadi diresmikan.

Terbentuknya kampung KB tersebut adalah merupakan tindak lanjut pelaksanaan program nasional oleh pemerintah pusat melalui BKKBN.
Terbentuknya kampung KB itu dirangkaikan pula dengan deklarasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan tersebut dihadiri langaung oleh Kepala Perwakilian BKKBN Provinsi NTB, Dr Lalu Mahrifuddin MSc.
Asisten Administrasi Pembangunan (Asisten II) Pemkab Dompu, H Soehartomo SKM, MPPM didampingi Kadis DPPKB Dompu, Gatot Gunawan SKM tampak hadir mewakili Bupati Dompu. Tampak hadir pula para unsur Muspika, Kecamatan Woja.

Peresmian kampung KB Desa Wawonduru tampak cukup meriah. Rombongan pejabat yang datang disambut dengan aktraksi kesenian berupa tarian dengan alat rebana atau Hadrah. Bahkan para pejabat didaulat untuk ikut memukul lesung atau Kareku Kandei.

 
Sementara di kiri kanan lapangan yang menjadi lokasi kegiatan, tampak aktifitas pelayanan kesehatan gratis oleh tim PKM Dompu Barat. Begitu pula dengan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi. Terlihat pula kesibukan ibu-ibu yang menggelar produk hasil kerajinan.

 

Kaper BKKBN NTB, Dr Lalu Mahrufuddin pada kesempatan itu menyampaikan pentingnya pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) adalah untuk menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera.

 

Sebab dengan KB, suatu keluarga dijamin akan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. “Tapi ingat KB itu tidak sekedar membatasi kelahiran. Namun harus bisa juga mengatur jarak kelahiran,” katanya.

 
Dengan adanya Kampung KB itu, dia berharap akan mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap pola kehidupan masyarakat. Terutama dalam merencanakan atau membangun sebuah hubungan keluarga. “Keberhasilan Kampung Kab terhantung pada kesungguhan masyarakat itu sendiri. Semua komponen harus berperan aktif. Semoga enam bulan ke depan, bosa kita rasakan perubahannya,” tutur Lalu Mahrifuddin.

 

Sementara itu, Asisten II Setda Dompu, H Soehartomo SKM, MPPM dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa KB jangan hanya dikonotasikan sebagai keluarga berencana. Tapi harus diartikan pula sebagai keluarga bahagia dan keluarga sejahtera. “Jadi bukan hanya program pake alat kontrasepsi dan spiral saja. Tapi ni murni perencanaan. Salah satunya merencanakan nikah dan punya anak,” jelasnya.

 
Dengan adanya program tersebut, Asisten berharap adanya dukungan dari setiap SKPD dan unit kerja pemerintahan. Karena menurut Soehartomo, Kampung KB itu adalah implementasi pelaksanaan program pemerintah secara nasional. “Ini berintegritas dengan program pemerintah di tiap instansi. Kita semua wajib mendukungnya,” pungkasnya. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]