oleh

PT HK Utama, Kami Merasa Sangat Terhormat Bisa Apel Disini

 

DOMPU-Apelnya ratusan karyawan PT HK Utama yang tengah melakukan pembangunan gedung lantai tiga Pemab Dompu direspon sangat positif oleh publik Dompu. Mereka memang sengaja menghentikan kegiatanya sejenak untuk menggelar upacara detik-detik proklamasi RI yang 72.

Seluruh pesertanya terdiri dari karyawan PT HK, begitu juga dengan seluruh petugas, seperti pengerek bendera, komandan upacara, pembaca teks pancasila, pembaca doa sampai pembina upacara adalah karyawan pilihan.

Tak ada yang aneh, mereka melaksanakan upacara sebagaimana layaknya upacara HUT RI lainya. Kecuali kostum, mereka tetap memakai seragam proyek, seperti baju, topi, sepatu bahkan ada yang sandal jepit dan kaki telanjang.

Penanggungjawab kegiatan sekaligus pempimpin proyek, Hasan Basri daeng Naba mengakui selama memimpin proyek disejumlah tempat baru kali ini melaksanakan kegiatan seperti itu.

BACA,

https://www.dompubicara.com/2017/08/karyawan-pt-haka-utama-apel-17-dilokasi-proyek/

Kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan kepada Pemkab Dompu yang telah mempercayakan perusahaanya mengerjakan gedungnya. ‘’Ini bentuk penghargaan kami terhadap Pemkab Dompu serta wujud rasa syukur terhadap perjuangan pahlawan kita tempo dulu,’’ tutur Daen Naba.

Selain itu Basri Daeng Naba juga mengemukakan apelnya ratusan karyawan dilokasi proyek yang sebelumnya adalah sebagai pusat kegiatan Pemkab Dompu untuk menggelar apal seperti itu adalah sebuah penghormatan yang tertinggi. ‘’Kami merasa sangat terhormat bisa apel disini. Tempat yang biasa dipakai untuk upacara dan berada diposisi yang ketinggian pula,’’ ujar Daeng Naba.

Pada moment apel 17 agustus itu, selain sebagai ajang untuk menyampaikan rasa syukur dan penghargaan yang tinggi atas perjuangan para pahlawan, sekaligus dijadikan ajang oleh perusahaan untuk memompa semangat karyawan untuk bekerja sunggu-sungguh menyelesaikan pekerjaan sesuai target waktu yang ditentukan.

Karena itu usai acara ‘bubar grak’ seluruh karyawan semburat langsung keposisi masing-masing. Ada yang turun kelobang galian, ada yang naik tiang gedung, ada yang pegang kawan, papan, semen dan lain sesuai tugas masing-masing. ‘’Usai upacara langsung bekerja, tidak ada waktu yang terbuang,’’ urai Daeng Naba. (DB01)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]