oleh

Warga Resah Dengan Limbah Pabrik Gula

DOMPU–Sebahagian warga Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, saat ini mengaku cukup resah dan khawatir. Pasalnya, air limbah pabrik gula PT SMS diduga dibuang sembarang ke sungai tanpa menggunakan saluran pipa.
Pengakuan sejumlah warga, air limbah itu hampir setiap hari dibuang ke aliran sungai. Celakanya, air sungai yang telah tercemar limbah pabrik itu berada persis didekat areal pemukiman warga dan mengalir langsung ke pantai Doropeti.
Akibatnya, banyak warga merasa terganggu karena bau menyengat yang bersumber dari air limbah tersebut. Pembuangan air limbah itu terjadi setiap hari seiring proses pengolahan yang dilakukan didalam pabrik.
Informasi yang diperoleh media ini, akibat adanya keresahan warga atas terjadinya dugaan pencemaran lingkungan. Pihak perusahaan dalam hal ini PT SMS kini telah melakukan upaya, salah satunya memberikan bantuan sejumlah uang kepada warga terutama yang bermukim didaerah aliran sungai dan disekitar pabrik.
Bantuan tersebut sebagai kompensasi pihak perusahan, terhadap munculnya persoalan pembuangan limbah pabrik yang diduga menyalahi ketentuan aturan. “Harusnya ada saluran pipa. Faktanya air limbah itu tanpa pipa dialiri langsung ke sungai menuju pantai. Sekarang pantai pun tercemar,” ujar Dahlan, ketua Karang Taruna, Desa Doropeti.
Pasca adanya keberatan warga beberapa waktu lalu. Pihak perusahaan telah membangun bak penampungan di luar pabrik, tepatnya di lokasi yang menjadi titik pembuangan limbah dari pabrik ke sungai. “Itu bukan solusi terbaik. Harus tetap menggunakan pipa sampai ke laut. Tidak langsung ke sungai dan tanpa pipa. Jelas ini akan terus mengganggu,” tukas warga.
Menanggapi itu, Masnil, selaku Humas PT SMS yang dikonfirmasi mengaku pihaknya saat ini tengah melakukan pembenahan terhadap proses pembuangan limbah yang dikeluhkan warga. “Iya sekarang masih dibenahi,” ujarnya singkat.
Saat dihubungi media ini Senin (07/08) pagi, Masnil mengaku sedang berada di Jakarta untuk suatu urusan. (DB02)

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]