oleh

Shalat Idul Adha di Dompu Berlangsung Khidmat

Tahun Ini Nama Penyumbang Kurban Tidak Dibacakan

DOMPU-Pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha tingkat Kabupaten Dompu tahun 2017 yang berlangsung dilapangan Kelurahan Karijawa cukup khidmat. Ribuan jamaah muslim mengikuti pelaksanaan itu hingga akhir dengan tertib.

Ada perubahan yang cukup signifikan dari pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya. Pertama Bupati dalam membacakan sambutanya tidak panjang lebar lagi. Padat, berisi, lugas dan tuntas.

Kedua panitia PHBI yang biasa membacakan nama-nama penyumbang tahun ini tidak melaksanakanya, kecuali hanya melaporkan jumlah hewan kurban yang diterima sebanyak 196 ekor.

Dengan perubahan dua mata acara itu, maka pra acara tidak lagi membosankan dan masuk pada acara inti, tuntutan shalat, pelaksanaan shalat dan khutbah.

Tampil sebagai Imam Ustat Lalu Syarifuddin, Khatib Prof.DR Mansyur H Gani,M.Si. Dalam khutbahnya Prof Mansyur mengupas tentang anak saleh impinan orang tua.

Dia mengambil contoh keteladanan Nabi Ibrahim. Dimana untuk mendapatkan anak yang saleh, maka orang tua harus lebih dulu menjadi orang saleh karena akan menjadi teladan. Dalam memberikan kasih sayang kepada anak, tidak harus memanjakan.

Sebab seiring dengan perkembangan teknologi yang nyaris tak terbentung dewasa ini, kita tak aneh lagi menyaksikan anak-anak yang dibekali dengan alat komunikasi yang bisa apa saja, termasuk mengakses hal-hal yang negatif.

”Inilah kasih sayang yang salah, kasih sayang yang benar adalah menyelamatkan mereka dari siksaan api neraka,” ulasnya yang disambut dengan menyebut firman Allah. Selanjutnya adalah teruslah belajar sebagai orang tua yang saleh dan cakap dengan mengikuti petunjuk Allah Swt dan Sunah nabi.

Sekretaris PHBI Kabupaten Dompu H Julkifli menyatakan terima kasih atas dukngan dan partisipasi seluruh umat sehingga penyelenggaraan shalat idul adha berjalan lancar, aman dan tertib.

Terkait dengan jumlah hewan kurban diakuinya dibanding tahun lalu, maka tahun ini ada peningkatan. Sementara soal tidak dibacakan nama-nama penyumbang sebagaimana tahun sebelumnya, memang tidak dilakukan untuk menghemat waktu. ”Jadi kalau dibacakan panjang sekali dan memakan waktu yang lama. Kita khawatir jamah jadi bosan,” paparnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]