oleh

Bendungan Mila di Impouding, Dirjen PUPR Jangan Izinkan Budidaya Ikan Karamba

DOMPU-Bendungan Mila yang terletak di Kecamatan Woja Kabupaten Dompu NTB mulai di Impounding atau pengisian awal yang langsung dilakukan oleh Dirjen SDA PUPR RI Ir. Hari Suprayogi, M.Eng Kamis 19 Januari 2019.

Impounding yang ditandai dengan penekanan tombol oleh Dirjen SDA didampingi Bupati Dompu Drs H Bambang M Yasin serta sejumlah pejabar propinsi NTB. Dam Mila yang memiliki daya tampung 6,75 juta meter kubik air selain menjadi kebanggaan masyarakat Dompu dan sekitarnya sekaligus menjadi solusi bagi kekurangan air irigasi serta air bersih didaerah itu.

Karena itu Dirjen SDA PUPR RI berharap agar seluruh pihak bisa menjaga keberadaan bendungan tersebut.

Jangan Ijinkan Budi Daya Ikan Karamba

Bendungan Mila Dompu NTB yang memiliki daya tampung 6,57 meter kubik air diperkirakan akan muncul jutaan ikan tawar didalamnya. Untuk itu perlu kesadaran bersama dalam menjaga serta mengembangkanya.

Menurut Hari Suprayogi, keberadaan bendungan tidak hanya berfungsi sebagai cadangan air untuk irigasi, tetapi bermacam-macam, seperti perikanan darat, penyediaan air bersih, pengendalian banjir dan pariwisata.

Bendungan Mila Woja NTB

Untuk perikanan darat, tentu bendungan Mila akan muncul dan tumbuh ikan air tawar, selain yang sudah ada juga akan ditaburi benih yang disediakan pemerintah.

Cuma satu permintaan Hari Suprayogi agar dibendungan tersebut tidak digunakan untuk membudidaya ikan dengan sistem Karamba. Sebab dengan sistem ini akan sangat berbahaya bagi lingkungan karena akan mengandung racun.

”Silahkan tangkap ikan semampunya, tapi jangan ada keramba, karena itu sangat berbahaya,” pesan Hari.

Pengalaman dibeberapa bendungan di Pulau Jawa, melakukan budidaya dengan sistem Karamba sangat berbahaya dan mengandung racun. ”Karena air disini ini juga disediakan untuk kebutuhan air minum,” paparnya.

Pemerintah dan masyarakat daerah ini kata dia hendaknya berterima kasih terhadap pembangunan Bendungan tersebut. Sebab jutaan kubik air yang biasanya terbuang percuma kelaut kini ditampung dan akan dimanfaatkan disaat kekurangan air. (DB03/ADV)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]