oleh

Dijual Melampaui HET, Petani Keluhkan Harga Pupuk

DOMPU-Tidak hanya persoalan serangan hama ulat Grayak yang meresahkan petani. Mahalnya harga pupuk subsidi juga menjadi masalah besar yang dihadapi petani saat ini.

Sejumlah petani di wilayah Kabupaten Dompu kini mengeluhkan mahalnya harga pupuk. Pasalnya, pupuk subsidi pemerintah diantaranya jenis Urea, NPK, ZA justeru dijual dengan harga tinggi bahkan melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan HET yang ditetapkan pemerintah idealnya harga pupuk subsidi jenis Urea yakni Rp 90 ribu per zak (kemasan 50 kg) atau Rp 1.800 rupiah per kilo gram. Dan NPK Rp 115 ribu per zak (kemasan 50 kg) atau Rp 2.300 perkilo gram.

Fakta dilapangan, sejumlah petani harus menebus pupuk subsidi pemerintah itu dengan harga tinggi di atas HET mulai dari harga Rp 100 ribu hingga Rp 130 ribu per zak nya. Bahkan diwilayah kecamatan bisa tembus hingga Rp 150 ribu hingga Rp 165 per zak.

Yang lebih ironi lagi, pupuk subsidi tersebut dijual dengan sistym paket. Dengan demikian para petani diwajibkan membeli pupuk subsidi sekaligus pupuk non subsidi. “Jika beli subsidi saja jelas kami tidak dapat pupuk. Pengecernya menjual dengan paket pupuk non subsidi makanya harganya mahal juga. Kami pun terpaksa membeli,” ungkap para petani di wilayah Desa Mumbu dan Desa Riwo saat ditemui media ini, Sabtu (25/01) siang tadi.

Dengan kondisi ini, sejumlah petani berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah. Sebab gejolak harga pupuk setiap tahun selalu saja terjadi. Terkadang persoalan ini pun
dimanfaatkan oknum penjual untuk meraup keuntungan lebih. “Ini bukan masalah baru. Ini fenomena setiap musim tanam tiba. Meskinya pemerintah lebih peka. Nyatanya, kok terkesan ada pembiaran. Dan petani dituntut berjibaku dengan masalah ini,” gerutu H Yasin salah seorang petani. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]