oleh

Hama Ulat Grayak Cemaskan Petani Jagung

DOMPU-Tahun ini merupakan musim tanam yang cukup mencemaskan bagi sejumlah petani jagung di wilayah Kabupaten Dompu. Hama ulat grayak diklaim menjadi salah satu faktor utama terhadap persoalan yang dihadapi petani saat ini.

Serangan hama ulat Grayak mengancam proses pertumbuhan jagung petani. Kondisi jagung petani dibeberapa wilayah di Kabupaten Dompu rata-rata tampak mengalami kerusakan terutama pada bagian daun dan kuncupnya.

Daun dan kuncup jagung petani terlihat berlubang akibat gigitan yang disebabkan serangan hama ulat Grayak.
Umumnya serangan hama ulat Grayak menggerogoti jagung petani pada umur tanaman mulai dari 15 hari hingga 1 bulan.

Terhadap serangan hama ulat Grayak yang terus menerus mengancam, para petani pun telah melakukan berbagai upaya pencegahan salah satunya dengan penyemprotan.

Ancaman ini pun diakui petani telah dilaporkan ke pihak Dinas Pertanian setempat melalui masing-masing PPL (Petugas Penyuluh Lapangan). “Kita sudah semprot beberapa kali. Bahkan dengan obat yang dianjurkan pihak dinas pun tetap tidak mempan,” Amrin, Azwad anggota kelompok tani Ndano Masa, Dusun Buncu Utara, Desa Matua saat ditemui media ini.

Kondisi yang sama juga dilami sejumlah petani jagung lainnya di wilayah Desa Mumbu dan Desa Saneo, Kecamatan Woja. Rata rata jagung para petani saat ini dalam kondisi yang mengkhawatirkan lantaran serangan hama ulat Grayak terus mengancam. “Jika masalah ini tidak bisa tertangani, ancaman gagal panen pasti terjadi dan kami hanya bisa pasrah,” ujar Muhlis salah seorang petani di Desa Mbuju, Kecamatan Kilo.

Selain serangan hama ulat Grayak. Persoalan lain yang dihadapi petani adalah keadaan cuaca yang tidak karuan. Sebab diumur pertanaman yang rata-rata memasuki 1 bulan, curah hujan di wilayah Bumi Nggahi Rawi Pahu justeru makin tidak menentu.

Padahal akhir Desember tahun 2019 kemarin curah hujan cukup intens. Hal ini pula yang menjadi patokan para petani untuk mulai kegiatan bercocok tanam jagung di wilayah masing-masing.”Tidak ada turun hujan juga masalah besar bagi. Ini sangat memperburuk keadaan, ” tukas para petani disejumlah lokasi saat diwawancara wartawan media ini.

Menanggapi keresahan dan kecemasan petani. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Dompu, Ilham SP saat dikonfirmasi mengaku pihaknya saat ini tengah melakukan tahap indentifikasi terhadap luas lahan yag terserang hama ulat Grayak. “Masih diidentifikasi petugas hama,” kata Kadistan yang mengaku tengah mengikuti kegiatan rapat, Sabtu (25/01) pagi tadi. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]