oleh

Minim Biaya Operasional, Penarikan PAD oleh Bappenda Macet

 

DOMPU-Tahun ini perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dompu bakal tidak sesuai target.

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Dompu tahun ini pesimis bisa meraih perolehan PAD Rp 110 miliar sesuai dengan yang ditargetkan.

Hal ini terjadi lantaran Bappenda tidak memiliki dana operasional untuk menunjang kegiatan dalam memperoleh PAD.

Akibatnya, segala bentuk kegiatan penarikan sumber PAD baik melalui retribusi maupun pajak, tahun ini praktis tidak bisa terlaksana dengan optimal. “Semua kegiatan untuk potensi PAD macet. Anggaran tidak ada, operasional kita macet,” ungkap Armansyah SE, MM, Kepala Bappenda, Dompu, Senin (20/7) pagi tadi.

Untuk triwulan ke dua tahun ini. Pihak Bappenda sama sekali tidak bisa berbuat banyak dalam mengais pundi-pundi PAD.

Kebijakan pemerintah memangkas anggaran pada sejumlah dinas dan OPD sebagai dampak Covid 19 sangat berpengaruh terhadap kinerja Bappenda sebagai instansi teknis yang memang bertugas mengelola pendapatan daerah. “Karena memang mencetak uang itu harus dengan uang. Kita mau tagih pungut uang bensin petugas tidak ada. Kan susah juga,” kata Armansyah.

Tahun ini, Bappenda mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 2 miliar. Namun karena pertimbangan Covid 19 dana tersebut dipangkas dengan nilai yang lumayan besar pula.

Padahal dari anggaran Rp 2 miliar itu Bappenda Kata Armansyah akan memprioritaskan semua kegiatan untuk peningkatan sumber PAD Dompu tahun 2020 sesuai yang ditargetkan yakni Rp 110 miliar. “Tapi sekarang kegiatan kita macet. Kalaupun ada pungutan ya untuk yang kecil-kecil saja,” kata Armansyah.

Adanya pemangkasan anggaran tersebut, menurut Armansyah pihak pemerintah harus lebih bijaksana. Pemerintah tidak serta merta harus memangkas penuh anggaran pada semua dinas. “OK lah dinas yang lebih banyak mengunakan DAU tidak masalah dipangkas. Bappenda jelas mengelola PAD, idealnya saat ini potensi PAD dioptimalkan. Justeru kita macet tidak bisa maksimal tarik PAD,” ujarnya. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]