oleh

Babak Baru Video Mesum Ruang Isolasi, Keluarga Tersangka Minta Direktur RSUD Bertanggung Jawab

DOMPU-Kasus video mesum diruang isolasi RSUD Dompu dengan pelaku utama oknum polisi dengan pasanganya memasuki babak baru. Keluarga tersangka yang kini sudah ditahan di Rutan Polres karena dianggap menyebarkan video meminta agar Direktur RSUD setempat bertanggungjawab.

”Direktur RSUD harus bertanggung jawab, sebab keluarga kami tidak pernah memviralkan video itu. Adapun yang dibagikan sebatas kepada sesama petugas agar disampaikan ke pimpinan bahwa diruang isolasi telah terjadi perbuatan mesum,” urai  perwakilan keluarga tersangka,  Erwinsyah SH yang didampingi Kades Madaprama Kecamatan Woja Dompu NTB.

Puluhan keluarga tersangka Senin 25 Januari 2021 memang menyeruduk ke RSUD Dompu, pasalnya kasus memalukan itu dirasakan aneh bagi mereka karena orang lain yang berbuat mesum justru keluarga mereka yang ditahan.

Karena itu mereka minta agar Direktur segera membebaskan tersangka dari jeratan hukum. Malah sebaliknya mereka menuding Direktur yang lalai dalam standar penanganan Covid 19 di RSUD sehingga seseorang bisa masuk dan tembus sampai keruang isolasi tanpa menggunakan standar Covid.

”Keluarga kami dijadikan kambing hitam, oleh karenanya kami minta agar segera dibebaskan karena tak bersalah, kalau tidak kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” tegas Juliansyah anggota keluarga lainya.

Menanggapi hal itu Direktur RSUD Dompu dr Alief Firyasa Maulana mengemukakan pihaknya akan berusaha meminta penangguhan penahanan terhadap tersangka melalui kuasa hukum yang ditunjuk. Bahkan Alief meminta perwakilan keluarga untuk bersama ke Polres untuk mengajukan surat penahananya.

Terkait dengan tudingan lalai dalam memenuhi standar Covid di RSUD direktur membantahnya, menurutnya sejauh ini pihaknya telah menerapkan standar protokol kesehatan dengan ketat. ”Tapi kejadian itu (mesum,red) diluar pengetahuan kami,;; elaknya. (DB01)

 

 

 

.

 

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]