oleh

Pelaku Skimming Jaringan Internasional Asal Dompu Hanya Tamat SD

DOMPUBICARA-Pelaku Skimming (pembobol Bank) jaringan Internasional Junaidin asal Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu NTB ternyata hanya menamatkan Sekolah Dasar (SD) didaerah asalnya, sempat mengenyam pendidikan SMP tapi tidak tamat.

Karena itu Asmah istrinya tak menyangka suaminya bisa tergabung dalam kejahatan pembobol bank jaringan Internasional. Sebab yang diketahuinya kejahatan itu adalah kejahatan yang luar biasa serta harus memiliki keterampilan khusus terutama didunia teknologi.

”Mengoperasikan komputer saja tidak bisa, dia hanya tamat SD walau sempat ke SMP tapi tak tamat,” ujar Asmah dikediamanya Desa Tambe Kabupaten Bima.

Pasangan ini memang menikah dua tahun lalu dan menetap di Desa Tambe, hanya saja suaminya jarang dirumah selalu keluar daerah karena urusan pekerjaan. Pekerjaan yang dilakoni suaminya adalah menjual tanah kepada investor.

Menurut Asmah, sang suami adalah laki-laki biasa dan tak memiliki keahlian khusus, dia juga menyayangi istri dan keluarganya.

Kepala Dusun Melati, Dusun Tambe Zulkarnain juga tak menyangka Junaidin bisa terlibat pelaku Skimming jaringan Internasional. Sebab yang diketahuinya, Junaidin masih numpang dirumah panggung mertunya dan status KK nya masih dalam kategori miskin dan berhak menerima bantuan pemerintah.

Sementara sejumlah warga kampung itu mengaku tak begitu mengenal secara mendalam tengan Junaidin. Alasanya yang bersangkutan jarang berada dikampung karena keluar daerah terus. Tetapi sebahagian warga lain bersaksi Junaidin sangat pandai berbahasa Inggris.

Keahlian Junaidin berbahasan Inggris bisa di maklumi sebab warga asal Nanga Doro Hu’u ini adalah anak pantai di kawasan wisata Lakey Hu’u, sebuah pantai yang menjadi destinasi touris Manca Negara.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Junaidin ditangkap Polda Bali atas tuduhan menjadi pelaku Skiming jaringan Internasional yang berbasis di Malaysia. Sejumlah barang bukti kejahatan seperti alat-alat elektronik sudah disita Ditreskrim Polda Bali yang disembunyikan di lahan jagung sekitar rumahnya di Desa Tambe Kabupaten Bima. (Db01)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]