oleh

Terima Unjuk Rasa KMD, Bupati Dompu Melantai Bersama di Bawah Pohon Beringin

DOMPU-Puluhan aktifis Kesatuan Masyarakat Dompu (KMD) kembali berunjuk rasa di kantor Pemkab Dompu Senin 25 Oktober 2021. Berbeda dengan aksi sebelumnya yang berakhir rusuh, kali ini Bupati Dompu Kader Jailani langsung menjemput dan menerima dengan bersedia duduk melantai dibawah pohon beringin depan kantor Bupati.

Aksi yang dipimpin oleh Tri Herdiansyah itu mengkritisi kepempinan Bupati/Wakil Bupati Dompu AKJ-Syah pada semester pertama yang dinilai mereka  belum mampu mewujudkan kinerja yang membanggakan.

KMD juga menuntut janji-janji politik Bupati agar segera diwujudkan, sebab sejauh ini berbagai janji politik saat Pilkada belum dilaksanakan. Seperti menjaga kawasan hutan dari aksi perambahan warga, membangun BLK untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil, mengatur harga pertanian, mengatur tata niaga bagi industri UKM, memasang penerangan jalan serta, air bersih menyediakan mobil ambulance ditiap desa dan mereka juga meminta agar pemerintah daerah membangun perguruan tinggi.

Dalam kesempatan tersebut Bupati AKJ menjawab semua tuntutan demonstran, intinya Bupati siap menindaklanjuti setiap tuntutan yang disampaikan walau dilakukan secara bertahap. Menurutnya masukan maupun aspirasi sangat bermanfaat bagi perjalanan pembangunan dibawah kepemimpinanya.

”Kami siap menerima dan berdialog dengan berbagai elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

Pemerintah dibawah kepemimpinanya diakui Bupati akan sangat berterima kasih menerima aspirasi dan masukan untuk perbaikan dalam mengawal perjalanan pembangunan didaerah. Karena itu pihaknya menginginkan agar tidak saja aktifis, para mahasiswa atau elemen lain yang biasa berdemo yang menyampaikan aspirasi, tetapi juga diharapkan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama serta para cendekiawan yang ada didaerag ini.

Permintaan khusus para aktifis KMD agar pemerintah daerah membangun Perguruan Tinggi, dijawab Bupati bisa saja dilaksanakan asal mampu memenuhi berbagai persyaratan yang diberikan pusat. Seperti harus menyediakan lahan minimal 30 hektar sebagai lokasi kampus serta menyediakan tenaga-tenaga dosen yang berkompoten sesuai disiplin ilmu yang dibutuhkan.

Misalnya ingin membangun perguruan tinggi dibidang pertambangan dengan harapan tersedian sarjana pertambangan yang akan di cover oleh PT STM yang bergerak dibidangan pertamban di Hu’u, tentunya pemerintah harus menyediakan tenaga-tenaga dosen pertambangan yang memadai sesuai persyaratan yang ditentukan.

Dialog yang berlangsung antara Bupati dan KMD juga sempat menyinggung soal insiden demo sebelumnya, Bupati menyampaikan sebenarnya pihaknya sudah ingin menerima untuk berdialog dengan mendatangi massa yang datang, sayangnya entah siapa yang memulai terjadilan insiden yang tidak diinginkan.

Bupati juga membantah ada preman diarea kantor Bupati sehingga memicu terjadi insiden ricuh. ”Tidal mungkin saya membenturkan antara rakyat dengan adik-adik saya,” akuinya.

Namun demikian Kader Jailani secara jantan meminta maaf atas insiden yang terjadi, diharap kedepan tidak akan terjadi lagi. ”Sebagai pemimpin daerah dan pribadi saya sangat berterima kasih bila ada aspirasi dan masukan bagi perbaikan daerah ini,” terangnya.

Dialog yang berlangsung beberapa jam lamanya dibawah pohon beringin berjalan sangat tertib, setelah menyerahkan berbagai tuntutan massa pun membubarkan. (DB01)

 

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]