oleh

Lestarikan Tradisi Berkuda, Warga Soritatanga Lomba Pacuan Kuda Pantai

DOMPU-Terletak berdekatan dengan padang Savana Doroncanga di kaki Gunung Tambora, membuat masyarakat Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat sangat identik dengan kuda pacu Tambora.

Ratusan ekor ternka kuda, sapi, kambing dan kerbau milik masyarakat sekitar dilepas dan digembalakan secara liar di atas hamparan rumput hijau yang membentang luas di atas padang Savana Doroncanga.

Anak-anak kecil usia Sekolah Dasar (SD) di wilayah ini sudah akrab dengan kuda. Sejak dini mereka dikenalkan dengan aktivitas berkuda.

Dengan kondisi demikian. Tidaklah heran warga Desa Soritatanga sangat antusias menggelar lomba pacuan kuda pasir atau pacuan kuda pantai.

Dan awal tahun ini pun, komunitas pecinta kuda pacu tradisional Desa Soritatanga kembali menggelar lomba pacuan kuda pantai.

Pihak panitia secara sukarela dan dibantu pemerintah desa setempat, menyiapkan lintasan lurus disepanjang pantai yang terletak di sisi selatan perkampungan.

Layaknya lomba pacuan kuda pada umumnya. Box star dan garis finis telah disiapkan secara mantap. Begitupun dengan joki cilik yang menjadi ciri khas pacuan tradisional di wilayah Kabupaten Dompu dan pulau Sumbawa pada umumnya.

Lomba pacuan kuda pantai Desa Soritatanga tahun ini dilaksanakan selama empat hari yakni tanggal 16 hingga 20 Perbuari 2021. “Ini cara kami lestarikan tradisi berkuda di lereng Tambora,” ungkap Syamsuddin, panitia pelaksana.

Tercatat ada 60 ekor kuda yang resmi turun mengikuti lomba adu kecepatan diarena lintasan berpasir tersebut.

Menurut panitia, kegiatan itu selain dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Dompu tahun 11 April tahun ini. Juga sebagai upaya masyarakat dan pemdes Soritatanga mengembangkan sektor pariwisata di wilayah setempat. “Kuda logo daerah. Kita punya savana Doroncanga dan gunung Tambora. Tujuan kita untuk promosi pariwisata,” tutur Syamsuddin. (DB02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]