oleh

Memed Dan Sri Guna Menikah

Syarif Putra Bugis : Utang Pemkab Rekayasa Dua Oknum Ini

 

DOMPU—Dua figure heboh, Muhammad alias Memed mantan bendahara Pemkab Dompu yang diduga menjadi actor dana pinjaman Pemkab dan Sri Guna coordinator penagih bagi sekitar 40 pemilik uang menikah pada jum’at 7 juli lalu. Kawinya pasangan janda-duda ini membuat sejumlah pihak terbelalak sebab mestinya keduanya bukan bertemu dipelaminan melainkan didepan hukum karena status keduanya adalah peminjam dan penagih.

Sebagaimana diketahui mulai awal tahun ini Dompu diguncang oleh sejumlah aksi unjuk rasa yang dilancarkan oleh para pemilik uang yang dikoordinir oleh Sri Guna. Sri Guna sendiri mengaku memiliki uang ratusan juta yang dipinjam oleh Memed dengan alasan untuk kepentingan dinas, begitu juga dengan yang lain yang mencapai sekitar Rp 6 miliyar yang dipinjam Memed atas nama Pemkab. ‘’Kok mereka bisa kawin ya,’’ tanya M Yamin salah seorang pemilik uang di Dompu kemarin.

Selama ini kata Yamin dirinya dan sejumlah pemilik uang lainya bergantung harapan bagi terwujudnya pembayaran oleh Pemkab melalui Muhammad dengan perjuangan yang dikoordinir Sri Guna. Tetapi karena yang menagih dan peminjam telah kawin harapan itu sirna dan berbuah kecewa. ‘’Saya sangat yakin seluruh pemilik uang pasti kecewa dengan perkawinan ini,’’ jelas Yamin.

Mantan suami Sri Guna, Syarif Putra Bugis bicara blak-blakan tentang perkawinan mantan istrinya, menurutnya perkawinan itu adalah buah dari rekayasa yang telah dimainkan oleh kedua pasangan tersebut.

Dia mengaku tidak kecewa karena mantan istrinya bersuami lagi karena itu haknya, yang dikecewakan adalah setumpuk harapan bagi puluhan pemilik uang lainya karena satu-satunya yang diharapkan mampu mendobrak untuk menagih pinjaman Memed adalah Sri Guna. Karena itu kata Syarif yang mengaku juga memiliki uang puluhan juta yang dipinjam Memed apa yang terjadi selama ini pinjam-meminjam adalah rekayasa kedua oknum dimaksud.

Syarif juga membenarkan tudingan orang selama ini bahwa membengkaknya jumlah utang hingga Rp 6 miliyar adalah hasil rekayasa Memed dan Sri Guna. Mungkin juga uang pinjaman kesejumlah orang lain terkumpul ke Sri Guna dengan alasan untuk membayar utang pada Sri Guna. ‘’Saya menduga pinjaman kepada Sri Guna Rp 1 juta, tetapi dibikinkan kwitansi Rp 100 juta,’’ tandasnya.

Syarif mengaku sejak kasus rentenir mencuat pihaknya sangat tidak setuju kalau caci maki diarahkan kepada pemerintah, terutama Bupati dan Sekda, sebab para pejabat tidak pernah berhubungan langsung dengan pemilik uang, melainkan dengan Muhammad alias Memed. ‘’Kan anda sendiri tahu, walau saya punya uang dipinjam Memed, tapi tak pernah ikut demo dan caci maki. Karena saya sadar yang pinjam uang Memed kok, buat berfoya-foya,’’ terangnya.

Kepada aparat kepolisian Syarif minta agar dapat mengusut tuntas seluruh kasus yang terkait dengan Memed, pinjam uang dan berfoya-foya serta menindak lanjuti laporan pemerintah dan DPRD atas penghinaan yang dilakukan Sri Guna. ‘’Setelah ketahuan seperti ini, Sri tidak berguna lagi, Syarif lah yang berguna,’’ punkasnya sambil tertawa.

Sementara baik Memed dan Sri Guna belum dapat dikonfirmasi karena tidak berada ditempat, tetapi penasehat hukum Memed, Kisman Pangeran, SH membenarkan keduanya telah menikah. Tudingan rekayasa yang diarahkan kepada pasangan itu menurut Kisman sudah terlalu jauh dan sangat tidak benar. ‘’Keduanya memang berjodoh dan tuhan merestui melalui pernikahan mereka,’’ ungkap Kisman diplomatis.

Soal posisi Sri Guna sebagai penagih menurut Kisman sejauh ini tetap konsisten untuk berjuang bersama puluhan pemilik uang lainya mendesak pemerintah agar segera membayar. ‘’Hasil konsultasi dengan saya, Sri Guna tetap konsisten dan berjuang untuk menagih,’’ terang Kisman.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]