oleh

Puasa dan Petasan

Puasa dan petasan rasanya sulit dihilangkan, berbagai cara telah dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan orang tua, tetapi itu juga tak jua mampu menghilangkan kebiasaan buruk sebahagian masyarakat meledakan barang berbahaya itu.

Sulit diteliti sejak kapan main petasan saat ramadhan ini dimulai, tetapi era kemajuan teknologi telah mendorong anak-anak kita untuk meledakan barang yang memekakan telinga itu, mereka seolah puas setelah bunyi ledakan bak bom yang dijatuhkan dari langit.

Ironisnya lagi aksi anak-anak tidak dilakukan ditempat-tempat sepi untuk sekedar penyalur hobi, lebih dari itu mereka sengaja meledakan ditempat-tempat umum. COba saja anda berkendara mulai dari Kecamatan Woja hingga Kecamatan Dompu sehabis magirb sepanjang perjalanan anda akan terkaget-kaget dilempari petasan dimuka atau disamping bahkan mengenai kendaraan, setelah meledak akan diikuti lagi dengan teriakan puas.

Saiapa yang patut disalahkan dalam hal ini, yang pertama memang karena adanya kebebasan memproduk barang itu, kedua tidak ada penegakan hukum yang tegas bagi pemilik, penjual maupun pelaku, ketiga kurangnya kontrol orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa perbuatan itu mengganggu ketentraman sekaligus mengancam keselamatan orang lain.

Kini kita tidak lagi bisa nyaman untuk berkendara pada malam hari, kita juga sudah tidak nyaman melaksanakan shoalat tarawih dimasjid karena bunyi petasan cenderung terjadi disekitar tempat ibadah bahkan ada yang sengaja meledakanya diemperan masjid.

Harapan terbesar bagi terhentinya aksi meledakan petasan memang berada ditangan aparat penegakan hukum dengan memberikan shok therapi kepada pihak-pihak yang berpotensi bagi munculnya aksi main petasan. Tetapi sudahlah mungkin sementara ini harapan itu tidak bisa terlaksana mengingat tak ada eksen yang berarti dari para penegak hukum, tetapi kata kuncnya sebenarnya peran orang tua untuk bisa mengawasi dan memberikan pemahaman bahwa perbuatan itu tidaklah baik adalah sangat penting sepenting kita menjaga kenyamanan diri sendiri.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]