oleh

Kondisi Kedua Kampung Mulai Kondusif : Pengobatan Korban Bentrok Ditanggung Pemkab

DOMPU—Kondisi kedua kampung yang terlibat bentrok mulai sabtu malam hingga senin antara warga Kelurahan Kandai dengan Simpasai Kecamatan Woja berangsur kondusif.

 

Namun demikian letupan kecil masih saja terjadi, lantaran ada saja beredar isu-isu yang tidak bertanggung. Tetapi sore kemarin 6/11 warga kembali berkosentrasi dimasing-masing wilayah lantaran ada aksi pelemparan dengan kerikil entah dari mana datangnya. Untungnya aparat kepolisian dan TNI yang berjaga segera memberikan pengertian.

Pantuan koran ini sore kemarin, kondisi kedua kampung adem ayem, tapi tiba-tiba ada yang melakukan pelemparan diarea konflik, entah bagaimana informasi itu beredar warga berhamburan keluar, tetapi setelah diberi pengertian akhirnya bubar.

Dilokasi bentrok nampak ada mobil dalmas dan mobil TNI yang menjaga perbatasan kedua kampung yang bertikai. Aparat rupanya menggunakan cara-cara persuasif dengan melakukan pendekatan secara personal kepada warga seperti mengajak ngobrol dan semacamnya.

Salah seorang petugas kepolisian dilokasi konflik kemarin mengakui kalau emosi massa pada kondisi seperti itu mudah terprovokasi. Seperti aksi pelemparan dengan batu kerikil entah dari mana datangnya dan aparat berusaha mencari sumber peleparan, tiba-tiba massa yang lain langsung keluar dan berkumpul.

Sementara jumlah korban luka akibat bentrokan warga tercatat belasan orang yang sempat dirawat di RSDU Dompu. Terkait dengan korban luka pemerintah akan menanggung biayanya. Bentuk tanggungan biaya pengobatan terhadap korban luka akibat bentrokan itu, akan dilakukan pemerintah Dompu melalui program Jakad.

Hal itu diungkapkan Kadikes Dompu Gatot Gunawan SKM, menurut Gatot selain sebagai bentuk perhatian, upaya tersebut merupakan tangung jawab dari pemerintah daerah. ‘’Biaya pengobatan para korban ditanggung Pemkab melalui Jakad,’’ katanya.

Sejumlah korban luka dan yang menjalani perawatan di rumah sakit, kata Gatot telah di data oleh tim Dikes. ‘’Para korban sudah kita data,’’ aku Toto sapaan Kadikes Dompu itu. Terhitung sejak Sabtu terjadinya bentrokan hingga senin kemarin, tercatat sedikitnya ada sepuluh orang yang menjalani perawatan di rumah sakit umum Dompu.

Data di RSUD Dompu, para korban dari kedua kubu bertikai rata-rata terluka akibat diduga terkena anak panah, batu dan peluru senapan angin dan benda keras lainya. Bahkan ada sala satu korban harus menjalani perawatan intensif pihak medis karena kondisi luka yang cukup serius. ‘’Para korban kini sudah pulang.

Rata-rata luka yang diderita tergolong ringan,’’ kata dr Suwarni, dokter jaga IGD RSUD Dompu saat ditemui kemarin. Tidak hanya hanya warga sipil yang terluka akibat bentrokan tersebut. Salah seorang anggota polres Dompu juga mengalami nasib yang sama. Personil polisi itu menderita luka robek dibagian kepala dan diduga akibat terkena tembakan peluru senapan angin.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]