oleh

Tiga Terduga Teroris Tertembak Mati Di Dompu NTB

DOMPU–Tiga orang yang diduga kuat sebagai jaringan teroris tertembak mati di wilayah Kabupaten Dompu NTB pada sabtu pagi 05/1/2013. Belum didapat konfirmasi secara pasti bagaimana proses penembakan itu terjadi. Yang pasti sekitar pukul 06.30 waktu Dompu beberapa mobil patroli dan sebuah mobil ambulance polisi keluar daerah area pegunungan tempat penembakan terjadi dengan membawa kantung jenazah.

Wartawan yang berusaha melakukan peliputan dipusat penangkapan tak diijinkan oleh aparat densus 88 dan brimob yang berjaga, alasanya komandan memerintahkan untuk tidak mengijinkan kepada siapapun untuk mendekat kepusat penangkapan.

Setelah sejumlah mobil polisi dan ambulance meninggalkan lokasi barulah wartawan diijinkan mendekati area penangkapan, sayangnya tidak ada yang dapat diperoleh kecuali sebuah pondok kecil berukuran sekitar 2 x 2 meter yang telah diberi police line oleh petugas.

Pondok itu terletak diarea pebukitan sekitar satu km dari arah terminal Ginte Kelurahan Kandai II Dompu, pemilik pondok itu diketahui seorang petani tua berjenggot asal warga Desa O’o Kecamatan Dompu.

Dari penelurusan di TKP dipondok sendiri tidak ada bercak darah walaupun disekitar pondok ditemukan sejumlah selongsong peluru sisa muntahan senjata api, tetapi tumpukan bercak darah mulai terlihat disekitar 25 meter dari arah pondok dengan tiga lokasi berbeda yang berdekatan. Sementara ceceran darah lain terdapat dialur sungai kecil yang berjarak sekitar 50 meter dari arah pondok.

Posisi pondok itu berada sekitar 500 meter dari jalan raya menuju Desa Saneo, posisi pondok berada ditengah-tengah ladang yang luas yang baru saja ditanami kacang kedelai, sehingga dari jauhpun pondok itu bisa kelihatan. Sedangkan kemiringan ladang itu sekitar 30 derajat, diperkirakan saat dikepung oleh aparat Densus penghuni pondok itu sulit melarikan diri dengan tingkat kemiringan ladang seperti itu dan tanpa ada pohon yang menghalangi pandangan.

Menurut warga sekitar bunyi tembakan beruntun terdengar sekitar pukul 5.30 wita, tetapi tidak ada yang menyangka ada aksi penangkapan diwilayah tersebut, mereka baru tahu setelah sejumlah lokasi terdapat banyak aparat polisi yang menjaga disetiap pintu masuk menuju kesana.

Sementara isi pondok yang masih tersisa terlihat bahan-bahan makanan seperti mie, telur, kompor, korek api dan jiregen yang tertulis nama Nati Auliyah, warga juga tidak melihat berapa jumlah korban yang tertembak. Tetapi sempat mereka mendengar bincang-bincang petugas ada empat orang, tiga tewas dan satu melarikan diri.

Kapolres Dompu AKBP Beny Basir Warmansyah tidak berhasil dikonfirmasi karena handphonenya tidak aktif, sejumlah petugas kepolisian Polres Dompu juga enggan mengomentari aksi penangkapan tersebut karena itu langsung dari Densus 88 Mabes Polri.

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]