oleh

Informasi Kepolisian Lamban, Keluarga Sirajudin Ngadu ke Dewan

DOMPU—Lambannya informasi Kepolisian terkait hilangnya Sirajudin alias Eja 17 tahun warga Dusun Woro Baka Desa Baka Jaya Kecamatan Woja yang diisukan tewas saat penggerebekan terduga teroris oleh aparat densus 88 anti teror Mabes Polri, membuat keluarga Eja resah. Rabu kemarin, keluarga Sirajudin bersama puluhan warga mendatangi DPRD Kabupaten Dompu untuk mengadukan persoalan tersebut.

Kedatangan keluarga Eja, diterima langsung Ketua DPRD Kabupaten Dompu, Rafiudin H Anas dan anggotannya, H Didi Wahyudi SE serta Jafar Syarif. Baharudin salah seorang keluarga Eja mengatakan, pihaknya telah melaporkan kepada pihak Kepolisian terkait kehilangan Sirajudin. Namun hingga kini orang tua Eja cukup resah karena belum jelasnya keberadaan Sirajudin.

Apalagi, adanya informasi dari salah seorang anggota Buser Polres Dompu yang memastikan, kalau diantara lima jenazah terduga teroris yang tertembak mati di Dompu, salah satunya adalah Sirajudin. ‘’Kami minta kepada DPRD untuk mendesak pihak Kepolisian agar memberikan informasi kepada kami. Apakah Eja memang yang tertembak mati atau justru bukan, sehingga orang tuanya tidak merasa resah,” katanya.

Pihak keluarga tidak ingin persoalan ini ngambang. Mereka ingin ada informasi resmi dari pihak Kepolisian. ‘’Kami minta kepada dewan, agar dalam waktu 1×24 jam untuk berkoordinasi dengan aparat Kepolisian terkait hasil pencocokan janajah terduga teroris dengan ciri-ciri dan foto Eja,” harapnya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Dompu Rafiudin H Anas berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian. Namun ia meminta perpanjangan waktu 3×24 jam. ‘’Beri kami waktu untuk mengkoordinasikan masalah ini. Kami berharap keluarga Sirajudin untuk bersabar,” harapnya.

Kalaupun janazah yang masih berada di Mabes Polri, benar adalah Sirajudin. Katua DPRD meminta, keluarga Eja untuk sama-sama mengurus jenazah, dengan membawa pulang untuk dikuburkan didaerah. ‘’Kalau memang benar itu jenazah Eja. Mari kita urus dulu penguburannya. Mengenai wajar atau tidak wajar meninggalnya Eja, itu adalah urasan belakangan. Ada jalur-jalur tertentu yang harus dilalaui, salah satunya, melaporkan kepada Komnas Ham,” jelasnya.

Sebelumnya, pihak Kepolisian setempat melakukan penelusuran dengan mengirim foto Sirajudin ke Mabes Polri untuk dicocokan dengan jenazah terduga teroris yang masih belum diketahui identitasnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]