oleh

Jenazah Terduga Teroris Sirajuddin Ditunda Pemakaman

DOMPU–Jenazah terduga teroris Dompu Sirajuddin alias Eja yang telah berada dirumah duka setelah diambil di rumah sakit Kramat Jati Polri ditunda pemakamanya oleh pihak keluarga. Penundaan itu dilakukan untuk memperjelas kasus tewasnya almarhum atas tuduhan sebagai teroris.

Jenazah Sirajuddin tiba dikediamanya Dusun Worobaka Desa Baka Jaya Dompu pada selasa malam dan sedianya akan dikuburkan pada rabu siang. Tetapi sebelum dikuburkan jenazah yang disimpan dalam peti mati itu dimandikan dulu secara islam. Saat hendak dimandikan itulah keluarga melihat kejanggalan ditubuh korban terutama bekas jahitan yang membelah dibagian perut.

Atas kejanggalan itu sejumlah keluarga tidak terima, menurut mereka ada proses yang salah dalam penanganan jenazah Sirajuddin, karena kalau diotopsi siapa yang memberi persetujuan bahkan mereka menduga sebahagian organ tubuh telah raib dari jenazah yang bersangkutan.

Paman Sirajuddin Kapten Inf Iswan, Baharuddin dan Jakariah berkesimpulan untuk melakukan otopsi ulang atas jenazah keponakanya. Itu penting untuk memperjelas kejanggalan yang terjadi. Selain itu keluarga juga akan mengambil langkah hukum atas tewasnya keponakan mereka ditangan densus. ”Ini penting untuk memperjelas kasus yang tengah terjadi,” tandas mereka.

Karenanya keluarga mendatangi Polres Dompu untuk meminta surat rekomendasi pada Kapolres Dompu agar bisa diotopsi, tetapi Kapolres tidak merespon dengan alasan akan minta persetujuan atasan. Jawaban itu tidak bisa diterima keluarga dan langsung meninggalkan Mapolres Dompu. Setibanya dirumah duka disampaikan kesulitan yang dihadapi dan seketika itu juga warga melakukan aksi blokir jalan negara didesa yang bersangkutan.

Beberapa saat dilakukan blokir jalan, Kapolres Dompu AKBP Beny Basyir Warmansyah memenuhi tuntutan dan memberikan rekomendasi otopsi ulang. Wargapun membuka kembali jalan yang diblokir dan jenazah Sirajuddin langsung dibawa ke Mataram menggunakan ambulance.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]