oleh

Kuburan Terduga Teroris Digali

DOMPU–Kuburan terduga teroris Dompu Sirajuddin alias Eja yang tertembak densus 88 pada 5 januari 2013 lalu digali oleh warga tempat kelahiranya Dusun Worobaka Desa Baka Jaya Kecamatan Woja Dompu NTB. Kuburan itu merupakan tempat peristirahatan terakhir setelah sebulan lebih disimpan di RSU Mabes Polri Jakarta.

Kepastian itu merupakan kesepakatan keluarga dan seluruh warga di dusun Worobaka. Pasca penembakan terduga teroris dipagi buta disalah satu kebun belakang terminal Ginte Dompu yang menewaskan tiga orang orang tua dan keluarga Sirajuddin berusaha melakukan pencarian, termasuk mendatangi Polres Dompu dan DPRD setempat.

Namun usaha itu selalu sia-sia, tak kuasa membendung keinginan untuk bertemu dengan mayat Mr X yang diyakini Sirajuddin di Mabes Polri, orang tua Zikra didampingi keluarganya mendatangi Mabes Polri dan melihat langsung.

Setelah dipertemukan Zikra lemas dan tak sadarkan diri karena ternyata anaknya yang dicari-cari selama ini bahkan telah berusaha meminta bantuan Polres dan DPRD setempat benar telah menjadi mayat. ”Hati saya sudah tidak bisa berkata lagi, anak saya sudah memang yang tertembak dan meninggal,” aku Zikra dikediamanya sepulang dari Mabes Polri minggu 23/2/2013.

Karena itu menurut salah seorang keluarganya yang mendampinginya Jakariah pemerintah harus secepatnya mengembalikan jenazah yang sudah tersimpan sebulan lebih itu. Menurutnya tidak ada alasan lagi jenazah itu terus disimpang karena kewajiban keluaga dan kewajiban seluruh muslim setiap jenazah harus segera dikuburkan.

Jakariah tidak ingin memberikan keterangan lain seperti apakah mempersoalkan kematian keponakanya. ”Yang jelas kami kosentrasikan dulu penguburan jenazah, selebihnya adalah urusan lain,” tegas Jakariah.

Sesuai dengan janji Mabes Polri bahwa jenazah Sirajuddin akan dipulangkan pada senin 25/2, karena itu keluarga bersama seluruh warga akan melakukan penggalian kuburan pada hari minggu sehingga begitu jenazah tiba langsung dimakamkan. ”Kasihan kan sudah lama disimpan oleh Mabes Polri,” terangnya.

Sementara Sudirman salah seorang yang ikut mendatangi Mabes Polri mengakui semula Mabes Polri hanya memperlihatkan fotonya saja, tetapi berkat bantuan sejumlah aktifis islam di Jakarta bisa dipertemukan dengan komisi III DPR.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]