oleh

Ala Ina e…Bergema Digedung Sapta Pesona Jakarta

Jakarta–Ala Ina e e e……sebuah teriakan ketaukatan bergema digedung Sapta Pesona Jakarta, teriakan khas warga Dompu yang panik akibat letusan dahsyad Gunung Tambora yang diikuti lari tunggang langgang ketakutan mewarnai pergelaran budaya seni tari yang berjudul Rai Sa’ida (Lari Tunggang Langgang). Hiruk-pikik mencari selamat membuat gaduh, ratusan undangan yang hadir, diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, anggota DPR-RI Rudi Mbojo serta sejumlah tamu manca negara sangat terkesima dengan pementasan tersebut.

Pementasan dengan durasi 10 menit sempat membuat undangan terenyuh dengan tragedi meletusnya Gunung Tambora. Para penduduk setempat tewas mengenaskan akibat gempa dahsyad tersebut, tak ada yang bisa diselamatkan lagi.

Tragedi itu diawali dengan suara gemuruh dan getaran yang disusul oleh letusan dahsyad, meski suasananya sangat gaduh karena warga berlarian kesana-kemari ratusan undangan yang menyaksikan sangat hening karena benar-benar menikmatinya. Beberapa diantara pengunjung bahkan sempat meneteskan air mata mengenang tragedi yang memilukan itu.

Tari Rai Sa’ida memang benar-benar dikemas secara apik oleh sanggar pelajar kota Dompu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat salut dengan tampilan sanggar dimaksud. Menurutnya Tari Rai Sa’ida merupakan potensi yang akan mampu menggetarkan jiwa untuk mengenang kembali tragedi 200 tahun silam.

Seni budaya daerah menurutnya adalah aset yang sangat berharga, karena itu budaya sepert itu harus dijaga dan dipertahankan. ”Tarian tadi sangat menyentuh dan ini potensi yang harus dan terus dikembangkan,” ujar Mari Pangestu usai acara.

Mari Pengestu sangat memahami bahwa diwilayah Tambora dan sekitarnya memiliki potensi yang luar biasa, disana ada padang pengembalaan yang luas, ada perkebunan kopi dan mente serta merupakan destinasi pariwisata yang menjanjikan.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]