oleh

50 Fotografer Dompu Turun Kejalan

DOMPU—50 orang fotografer Dompu minggu 20/10 turun ke jalan menyusuri pusat kota. Para fotografer ini menenteng berbagai macam kamera. Mulai kamera HP, pocket sampai kamera profesional.

Turut terlibat dalam acara yang bertema “Dompu Street Fotografi” itu Kepala Dinas Pariwisata Dompu Dra Hj Sri Suzana, pejabat mewakili Bupati M Yuhasmin, M.Si, Ketua PWI Dompu H Abdul Muis, aktifis fotografi NTB Nurqaimah Hasan. Acara itu dipandu oleh Arie Priyono.

Kadis Pariwisata Dompu Hj Sri Suzana dalam sambutan singkatnya menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan dimaksud dan itu dapat menjadi momentum bangkitnya semangat tereksplorenya potensi-potensi yang dimiliki daerah bermotto Nggahi Rawi Pahu melalui fotografi. ‘’Daerah kita kaya akan potensi dan obyek yang indah,’’ ujar Umi Nana biasa dipanggil.

Melalui fotografi lanjut Umi Nana diharapkan obyek-obyek yang dimiliki daerah ini dapat dikenal baik ditingkat daerah sendiri, regional, nasional bahkan manca negara. Umi Nana juga yakin dengan kemampuan para fotografer Dompu untuk mempersembahkan karya-karya terbaik sehingga membangkitkan minat orang untuk datang berkunjung. ‘’Persembahkan hasil terbaikmu, biarlah foto yang bicara,’’ paparnya.

Sementara pejabat yang mewakili Bupati Dompu M Yuhasmin, M.Si menyatakan hal yang sama, pemerintah daerah berjanji akan mensuport kegiatan fotografi di daerah, karena disamping menjadi penyalur hobi sekaligus dapat membantu pemerintah untuk mengabadikan obyek-obyek yang dimiliki. ‘’Pemerintah daerah salut dengan kegiatan ini, dan Pemkab siap mensuportnya,’’ ujar Yuhasmin yang juga ketua umum KONI Dompu ini.

Turunnya 50 fotografer ke jalan-jalan utama pusat Kota Dompu minggu kemarin mendapat perhatian masyarakat. Pada umumnya mereka kaget dengan banyaknya fotografer yang mengabadikan apa saja yang ada disekitar mereka.

Termasuk Kadis Pariwisata dan pejabat yang mewakili Bupati termasuk yang aktif mengabadikan setiap momen yang dianggap layak untuk di foto. ‘’Kenapa kami di foto,’’ protes seorang nenek Hamisa yang menjadi pengemis disudut pertigaan pasar induk Dompu.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]