oleh

Fachri Hamzah Tampil Beda

BIMA–Politisi PKS Fachri Hamzah kini sudah tampil beda, ketika hadir dalam acara konsolidasi kader dan simpatisan dalam tema dialog kebangsaan di Paruga Nae Bima NTB 4/11 kemarin pria yang selalu tampil polos terlihat sudah berkumis dan sedikit berjenggot.


Karena itu kader dan simpatisan yang sudah terbiasa menonton lewat kaca pria yang melejit namanya dengan pembelaan-pembelaanya terhadap partai menjadi terkejut, apalagi keberadaan kumis dan jenggot tipis sangat kontras dengan wajahnya yang putih karena kumisnya sangat hitam. ”Pak Fachri sudah berkumis sekarang ya?,” ujar sejumlah kader ketika Fahri menginjakan kaki diareal Paruga Nae sebagai tempat acara.

Meski sudah memiliki kumis dan jenggot sebagai lambang lelaki pemberani, nada pembicaraan Fachri justru berubah tidak seperti biasanya meledak-ledak dan terkesan emosional. Tampil dipengantar acara Fachri justru sangat low profil dengan memberikan semangat kepada kader dan simpatisan untuk berjuang membesarkan partai.

Berada ditengah kader dan simpatisan pemilik gunung meletus Tambora Fachri mengingatkan akan dahsyadnya bencana yang mengerikan pada tahun 1815 lalu. Dan pemilu tahun 2014 mendatang bertepatan dengan peringatan 199 meletus Tambora yang jatuh pada tanggal 11 april 2014, sedangkan pemungutan suara dua hari sebelum itu atau tanggal 1 april 2014.

PKS berharap pada perhitungan suara pemilu nantinya akan meledak dahsyad seperti bencana Tambora bahkan mampu merubah iklim negara karena tidak ada siangnya karena diselimuti sisa letusan.

Selain itu Fachri juga menyampaikan hasil perjuanganya di DPR tentang perkembangan Propinsi Pulau Sumbawa. Menurutnya setelah melalui perjuangan panjang maka kini tinggal satu langkah lagi yakni persetujuan Presiden RI, karena rancangan UU nya sudah disyahkan oleh DPR. ”Dua tiga bulan kedepan persetujuan Presiden akan diperoleh,” katanya.

 

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]