oleh

Orang Tua Terduga Teroris Dompu, Ini Rezeki Buat Keluarga Kami

Abdullah Seno 70 tahun warga Desa O’o Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu NTB terlihat begitu tenang, setenang tetangga lain yang sedang berkumpul dikediaman ustad Nurdin yang sedang membicarakan nasib anak mereka. Tidak disangka ternyata dialah yang melahirkan terduga teroris Nurdin yang ditembak didalam kamarnya itu.

Menerima kehadiran koran ini minggu siang kemarin, Abdullah Seno tampak sangat tenang bahkan berkali-kali melempar senyum. Diketahui dia orang tua ustad Nurdin setelah ditanya mana orang tuanya. ‘’Sayalah orang tuanya,’’ sambil melempar senyum. Dia didampingi istrinya Siti Hajar dan sejumlah tetangganya.

Tidak nampak sedikitpun tergurat rasa emosi bahkan bersedih, yang terlihat diwajahnya, dia bahkan dengan lancar bercerita apa saja yang ditanyakan yang diselingi lelucon atas berbagai peristiwa yang dialami keluarganya.

Abdullah Seno memiliki 10 orang anak, empat laki dan enam perempuan, dua anaknya telah tewas atas dugaan terorisme yakni Firdaus yang tewas dalam penggerebekan densus di Ponpes Umar Bin Khatab (UBK) Bima beberapa tahun lalu dan kini Nurdin yang digrebek dikediamanya sendiri.

Tidak hanya anaknya yang laki yang tertimpa musibah terorisme, dua anak perempuanya juga ikut menderita karena menantunya pun diduga terlibat, salah satunya Ustad Yamin yang dikhabarkan telah tewas di Poso. Satunya lagi menantunya, Asran masih dipenjara di LP Cipinang atas keterlibatanya di Ponpes UBK Bima. ‘’Mungkin ini sudah rezeki buat keluarga saya,’’ jelasnya masih dengan senyuman khasnya.

Kini tinggal dua anak laki-lakinya yang menjadi tumpuan harapan yakni Irwan sudah berkeluarga dan satu lagi yang bungsu masih kuliah. Terkait dengan kegiatan anak dan menantunya Abdullah Seno yang janggut panjang dan memutih ini mengaku tidak tahu menahu. ‘’Yang saya tahu anak dan menantu melaksanakan syari’at Islam, itu saja,’’ terangnya.

Desas-desus keterlibatan anak dan menantunya itu dia mengaku tidak tahu. Dirinya tak kuasa untuk memberikan pembelajaran seperti yang diyakininya karenanya anak-anaknya sangat pintar-pintar beragama. ‘’Saya tidak sekolah, mereka sekolah dan pintar-pintar, jadi sulit untuk memberikan pengertian,’’ bebernya. Dintaya apakah bersedih atas berbagai peristiwa yang menimpa keluarganya, Abdullah Seno mengakui biasa saja.

Karena menurutnya takdir sudah ditentukan, apakah mati karena penyakit atau ditembak sama saja. ‘’Kita manusia semua akan kembali kepencipta, tergantung cepat atau lambat saja,’’ ujarnya.

Hanya saja Abdullah Seno berharap ada kejujuran soal berbagai peristiwa yang menimpa keluarganya. Seperti peristiwa yang menimpa anaknya Nurdin kalau tidak melakukan perlawanan maka jujur saja menyatakanya, toh semua keluarganya sudah ihlas menerima karena itu sudah ditakdir yang menghendakinya.

Diceritakan pula sebelumnya telah bertemu dengan Kapolres Dompu dan telah menyepakati keluarga akan segera menjemput jenazahnya yang berada di Mataram. ‘’Setelah tiba di Dompu nanti, insya allah kami akan menguburkan secepatnya,’’ pungkasnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]