oleh

Ditutup Selama 16 Jam, Akses Jalan Lumpuh Total

Bentrok dua kampung antara warga Desa O’o dengan Warga Kota Baru Kelurahan Bada Dompu berbuntut diblokirnya jalan negara lintas Sumbawa di Desa O’o. Tidak tanggung-tanggung sekitar 16 jam lamanya akses satu-satunya jalan untuk menuju ke Kabupaten lain lumpuh total pada jum’at malam hingga sabtu siang.

Pemblokiran jalan dengan merobohkan pohon dilakukan mulai dari Dusun Saka Desa Mangge Asi hingga Desa Katua. Tidak ada jalan alternatif yang bisa dilewati kendaraan umum. Kondisi ini menyebabkan antrian panjang baik dari arah Sumbawa maupun dari arah Kabupaten Bima.

Tidak ada satupun kendaraan roda dua maupun roda empat yang dibiarkan lewat. Para pengendaraan yang berusaha melewati jalur dihadang dengan parang. Penutupan jalan raya menyebabkan antrian panjang kendaraan dari dua sisi jalan.

Di Kota Dompu antrian kendaraan yang menuju Kabupaten Bima mulai dari gedung DPRD Dompu hingga di Masjid Raya. Sejumlah penumpang angkutan bus malam terlantar. Mereka terpaksa bermalam di lokasi antrian. Begitu pula, dengan mobil ambulance pengangkut jenazah tujuan Kabupaten Bima tidak dibiarkan melewati jalan tersebut.

Meski pihak TNI dengan senjata lengkap sempat mengawal keberangkatan jenazah, namun tetap tidak dibiarkan lewat oleh sejumlah massa. Parahnya lagi, sejumlah wisatawan mancanegara dari objek Wisata Pantai Lakey yang sudah memboking tiket pesawat dengan tujuan Bima-Denpasar-Prancis tidak dibiarkan lewat menuju Bandara Sultan Salahuddin Bima.

Meski pendamping bule tersebut telah berupaya melakukan negosiasi. ‘’Kalau hanya sekadar ke Denpasar saja tidak menjadi masalah. Tetapi, boking tiket pesawat para touris ini berjaring hingga ke negara asalnya, Prancis,” keluh Jimmy pendamping Wisman pada Radar Tambora. Selain itu, Kepala Bakorluh Provinsi NTB Ir Husnanidiaty Nurdin MM yang akan pulang ke Mataram dengan menggunakan pesawat Garuda juga terhadang.

Salah satu pejabat tinggi di provinsi yang menghadiri kegiatan pembukaan Festival Tambora ini terpaksa kembali ke Mataram dengan menggunakan jalur darat. ‘’Tiket pesawat saya pukul 07.00 wita. Namun gagal karena akses jalan ditutup. Saya harus segera pulang ke Mataram untuk menghadiri kegiatan penting yakni, pelantikan pengurus Pramuka,” ujar Husnanidiaty.

Upaya persuasif yang dilakukan aparat Kepolisian agar massa membuka akses jalan raya tidak membuahkan hasil. Kondisi itu memaksa aparat keamanan melakukan upaya paksa. Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Srijono M.Si turun ke lokasi sekaligus memimpin aksi pembukaan paksa akses jalan tersebut.

Akses jalan raya dibuka secara paksa dari dua arah. Dari arah barat Kabupaten Dompu dilakukan oleh Brimob bersama anggota Polres Dompu. Sedangkan, dari arah timur dilakukan oleh Brimob dan anggota Polres Bima yang di BKO.

Pembukaan akses jalan raya dilanda hujan besar. Tidak ada perlawanan yang berarti ketika aparat membuka jalur tersebut. Hanya saja, seorang anggota Polres Bima yang sedang beristrahat santai setelah berhasil melakukan pembubaran diserang warga secara sembunyi-sembunyi. Polisi itu terkena lemparan batu yang menyebabkan kepala mengalami luka robek sebanyak lima kali jahitan.(02)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]