oleh

Ooo, Kapolres Dompu Dicopot?

 

DOMPU–Mutasinya Kapolres Dompu AKBP Purnama, SIK ke Polda NTB ternyata dnilai kurang tegas dan lamban dalam menangani setiap konflik yang terjadi didaerah itu. Puncaknya konflik antar warga Desa O’o VS Kotabaru Kelurahan Bada yang berlanjut pada aksi blokir jalan selama 16 jam lamanya membuat Kapolda mencopot jabatanya diganti Kapolres yang baru.

 Dir Binmas Polda NTB Kombes Pol Suwarto SH MH di hadapan warga saat silaturahmi di Masjid Miftahul Jannah, Desa O’o, Kecamatan Dompu, mengakui Polres Dompu cukup lamban dalam menyelesaikan setiap konflik. Tidak hanya konflik antara warga Kota Baru dengan Desa O’o.

Namun, konflik yang terjadi di sejumlah kampung lain, seperti Renda-Kandai Dua, Manggelewa dan juga konflik yang terjadi di Kecamatan Kempo. ‘’Karena lambat dalam menyelesaikan setiap konflik, makanya pak Kapolda mengambil keputusan mengganti Kapolres Dompu,” katanya.

Kapolres Dompu yang baru, AKBP Brury Sukotjo SIK diharapkan mampu menangani setiap terjadinya konflik dengan cepat. Sekecil apapun konflik diminta supaya dapat diredam secara dini supaya tidak menyebabkan keresahan di tengah masyarakat. ‘’Kalau ada potensi konflik kapolres yang baru harus cepat-cepat turun ke lapangan,” ungkapnya.

Suwarto menjelaskan, silaturahmi yang dilakukan rombongan Polda NTB di Desa O’o dilakukan sebagai upaya untuk menindaklanjuti hasil rapat Muspida dengan Gubernur NTB. Dimana salah satu hambatan terbesar dalam proses pembangunan di NTB merupakan maraknya konflik.

‘’Seperti yang terjadi  saat pemblokiran jalan di Desa O’o. Mayat saja yang mau lewat tersandera sampai 12 jam. Begitu pula investor yang mau menanamkan modalnya tidak nyaman. Ini merupakan suatu keadaan yang tidak kondusif untuk pembangunan,” katanya.

Dalam menyikapi persoalan tersebut kata dia, pemerintah bersama aparat terkait perlu mengambil langkah. Bagaimana memecahkan masalah dengan menyerap masukan dari bawah. ‘’Kenapa silaturahmi harus di Desa O’o. Karena salah satu gejolak sosial yang terakhir paling hangat terjadi di Desa O’o,” tuturnya.

Upaya memecahkan persoalan tidak hanya akan berhenti disitu saja. Namun kedepan pihaknya juga akan mengumpulkan sejumlah warga Desa O’o, Kota Baru, Renda dan Kandai Dua untuk melaksanakan wisata nurani. ‘’Sejumlah tokoh-tokoh akan kita undang. Ini merupakan suatu ide dari pak kapolda, bagaimana kita membangun negeri,” ungkapnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]