oleh

Warga Hu’u Demo PT STM

DOMPU—Harapan masyarakat Kecamatan Hu,u untuk bisa lebih sejahtera dengan hadirnya ivenstasi pertambangan. Ternyata tidak berbuah manis. Sebab, PT Sumbawa Timur Mining (PT STM) yang memegang hak pengelolaan tambang di wilayah tersebut, hingga saat ini belum memberikan kontribusi penuh bagi warga.

Sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap persoalan itu. Rabu 21/1/2015 sejumlah warga Kecamatan Hu,u yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Kecamatan Hu,u (FPMKH) nekad mendatangi Base Came PT STM dan menggelar aksi unjuk rasa.

Dengan menumpang mobil Open Cup dan sepeda motor. Pendemo langsung menggelar orasi bebas. Meski turun dengan masa sekitar 20 orang. Aksi demo FPMKH kemarin, mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisiaan dan TNI.

Dalam orasinya, pendemo menilai kehadiran PT STM sejak beberapa tahun lalu, belum sepenuhnya memberikan kontribusi yang ril terhadap peningkatan kesejahteraan warga Kecamatan Hu,u. Terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja. ‘’Kalau warga Hu,u hanya dijadikan penonton. Sebaiknya PT STM angkat kaki dan tidak perlu berinvestasi di sini,’’ teriak para orator.

Pendemo mengaku sangat kecewa dengan sikap managemen PT STM. Mereka menuding perusahaan tambang itu telah bertindak diskriminatif dengan merekrut warga di luar Hu,u dan NTB untuk dijadikan sebagai tenaga kerja. Penuturan pendemo. Baru-baru ini, PT STM melakukan perekrutan tenaja kerja. Dan semuanya berasal dari pulau Jawa. ‘’Kalau hanya sebagai Satpam toh banyak warga Hu,u yang bisa diberdayakan. Tapi kenapa harus mengambil tenaga kerja dari luar Hu,u,’’ tandas Korlap aksi Nabin Junaidin.

Masa aksi mengaku, pada prinsipnya warga Kecamatan Hu,u cukup tau diri dan menyadari kualitas SDM seperti kriteria yang dibutuhkan PT STM. Tapi setidaknya, PT STM diharapkan bisa memprioritaskan pemberdayaan masyarakat lokal sesuai kemampuan dan keahlian yang dimiliki. ‘’Faktanya, tenaga security saja PT STM merekrut tenaga dari luar. Tentu ini melukai perasaan kami warga Hu,u’’ kata Bram Ibrahim dalam orasinya.

Tidak hanya berorasi, pendemo juga tampak membagikan selebaran berisi pernyataan sikap kepada pengendara dan warga lainnya. Mereka menuntut, PT STM agar bersikap transparansi dalan merekrut tenaga kerja termasuk sistim penggajiannya.

Pendemo meminta PT STM agar melakukan sosialisasi terhadap progres kegiatan explorasi yang dilakukan sejak beberapa tahun silam. Mereka mendesak agar pihak perusahaan melakukan pemberdayaan warga lokal secara maksimal. ‘’Pulangkan saja tenaga kerja yang dari luar Hu,u. Jangan sampai kami memboikot segala aktifitas PT STM,’’ ancam para pendemo.

Aksi demo kemarin juga nyaris diwarnai kericuhan. Sebab massa pendemo beberapa kali berusaha mendobrak gerbang Basecame PT STM yang dijaga ketat petugas. Bahkan ada salah seorang pendemo nekad melempar batu ke areal dalam Basecame.

Pendemo mengaku kesal dan kecewa lantaran tidak ditemui oleh pihak PT STM. Beruntung aksi tersebut cepat diredam petugas keamanan. Sekitar pukul 12.00 wita, aparat kepolisian melakukan upaya mediasi agar massa aksi dan PT STM bisa berdialog.

Namun, upaya tersebut gagal terlaksana. Sebab masa aksi menolak untuk berdialog didalam kantor PT STM. Dan menginginkan dialog terbuka dihadapan sejumah warga yang berkerumun di depan pintu gerbang. Sementara PT STM bersikukuh untuk dialog didalam ruangan.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]