oleh

Kecewa Kinerja Kepolisian, Warga Blokir Jalan

DOMPU—Kecewa terhadap kinerja Kepolisian Dompu, sejumlah warga Desa Bara Kecamatan Woja melakukan aksi blokir jalan negara yang melintas di desa terkait. Aksi itu dilakukan usai warga mengubur jenazah Kasman 19 tahun yang nekad bunuh diri dengan minum racun bahan pestisida.

Aksi spontanitas warga itu terbilang cukup ekstrem karena menggunakan keranda mayat sebagai penghalang jalan. Akibatnya terjadi kemacetan baik yang dari arah barat maupun dari arah timur dijalur lintas Sumbawa itu.

Bunuh dirinya Kasman, diduga karena merasa malu atas kasus adiknya MS (baca, Bejat, Paman Cabuli Keponakan Angkat) yang tidak diselesaikan secara hukum, sehingga almarhum nekad mengakhiri hidupnya dengan minum racun. Terungkap bahwa MS telah mengalami tindakan dugaan pencabulan.

Pelaku tindakan bejat itu pun tak lain merupakan keluarga korban. Oknum pelaku yang berinisial AR itu masih dinggap sebagai paman oleh korban. Peritiwa tersebut diketahui terjadi di wilayah Desa Mpolo, Kecamatan Kilo.

MS bersama orang tua angkatnya, termasuk pelaku diketahui sama-sama berdomisili di desa tersebut. Karena masih memiliki kekerabatan dan khawatir akan menjadi aib, persoalan dugaan tindakan pencabulan itu pun oleh pihak keluarga AN disepakati melalui jalan damai.

Proses damai kedua belah pihak ini pun disinyalir juga telah diketahui dan dimediasi oleh aparat desa dan petugas Polsek setempat. Rupanya proses damai tersebut tidak disetujui oleh almarhum Kasman. Sebab tindakan pencabulan itu diduga kerap kali dilakukan oknum pelaku.

Saat itu Kasman menginginkan agar kasus itu ditangani ke proses hukum. ‘’Merasa kecewa saat itu juga korban nekat minum racun. Kasman sempat ditolong, tapi nyawanya tidak bisa diselamatkan,’’ tutur Adi salah seorng kerabat korban.

Dalam aksi blokir jalan selasa, sejumlah ibu rumah tangga terdengar histeris berteriak meluapkan kekecewaan dan rasa protesnya terhadap kinerja aparat kepolisian. ‘’Ini kasus asusila. Sampai kapan pelaku pemerkosa dimaafkan oleh polisi. Kok bisa-bisanya kasus pemerkosaan didamaikan oleh polisi,’’ teriak warga.

Tangis haru dari warga pun mewarnai aksi blokir jalan. Sebab sejumlah warga terutama kaum perempuan mengaku cukup sedih dengan kejadian yang menimpa keluarga Kasman.

Selain MS yang menjadi korban tindak asusila, warga cukup merasa terenyuh karena musibah yang menimpa MS itu telah menimbulkan korban jiwa. Sebab Kasman nekad menenggak racun lantaran dipicu persoalan asusila yang menimpa adiknya AN. ‘’Kami minta bapak Kapolres Dompu bertanggung jawab atas kasus ini. Jika kapolres tidak turun menemui kami saat ini. Kami akan tetap memblokir jalan, ’’ tandas Adi salah seorang warga.

Difasilitasi Kapolsek Woja, Ipda Hendrik akhirnya warga bersedia buka akses jalan. Selang beberapa saat kemudian Kapolres Dompu AKBP Broery Soekotjo hadir menemui warga di Aula kantor desa setempat.

Saat itu juga warga mempertanyakan proses penanganan kasus dugaan tindak asusila tersebut. Sebab menurut warga kasus itu telah ditangani Polsek Kilo, sehingga proses damai kedua belah pihak telah dilakukan oleh pihak Polsek. Warga juga meminta Kapolres agar melakukan proses hukum kepada oknum pelaku.

Dan memanggil anggota Polsek kilo yang telah berani mendamaikan kasus dugaan tindak pencabulan itu. ‘’Kasus ini akan bisa diproses jika ada laporan resmi ke polisi. Hingga saat ini belum ada laporan atau pengaduan dari pihak keluarga korban,’’ ungkap Kapolres.

Desakan agar polisi menangkap dan menahan oknum pelaku, menurut Kapolres juga tidak bisa serta merta dilakukan. Kapolres juga membantah pihaknya telah mengamankan oknum pelaku. ‘’Tidak ada tersangka yang diamankan.

Kami harus punya dasar untuk memproses. Laporan dan pengaduan pihak keluarga akan menjadi dasar bagi kami untuk memproses seseorang,’’ jelas Broery. Mengakhiri pertemuan itu, kapolres menyarankan agar pihak keluarga segera melayangkan laporan resmi ke Polres Dompu.

Dengan tujuan agar kasus itu bisa ditangani secara tuntas. Pada kesempatan itu pula, Kapolres menyempatkan diri melayat dan bersilaturahim ke kediaman almarhum Kasman yang juga orang tua kandung AN.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]