oleh

CPNS K2 Masih Bertahan di Pandopo.

 

DOMPU – Hingga Sabtu (24/09) ratusan CPNS K2 masih terus bertahan di tenda yang mereka bangun di halaman depan Pandopo Kantor Bupati Dompu, beberapa peserta CPNS K2 yang berada di wilayah Kecamatan yang jauh kini mulai berdatangan dan bergabung dengan rekannya.

Pantauan Dompu Bicara, sabtu pagi ini, ratusan CPNS yang menginap sejak Jumat malam mulai menambah mendirikan tenda, sejumlah keluarga (anak, istri maupun suami) terus berdatangan. Sejumlah aparat kepolisian mulai disiagakan di kantor Pandopo untuk mengawal aksi mereka.

Ketua Forum CPNS K2 M Safrin, mengungkapkan jika mereka akan tetap bertahan di tenda itu, hingga mereka mendapat keadilan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini BKN. Mereka mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa besar – besaran jika BKN tidak mengindahkan tuntutan mereka dalam waktu dekat.

“Untuk hari ini kita belum melakukan kegiatan lain dan hanya mondok saja, kita lihat lah, mungkin senin (26/09) kami akan menggelar aksi di gedung DPRD, sembari menunggu hasil koordinasi Bupati dengan BKN,” ungkap Safrin

Diungkapkan Safrin, pihaknya telah bertemu dengan Bupati pada jumat malam, dalam pertemuan itu Bupati menyampaikan kepastian adanya surat pembatalan 134 CPNS, Bupati juga menyarankan mereka untuk menunggu hasil koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan BKN.

“Secara kasat mata, Bupati memiliki upaya untuk membantu teman- teman CPNS, dengan upaya koordinasi saja itu merupakan upaya pemerintah Daerah, mungkin hari senin atau rabu kita sudah mendapatkan hasil itu, dan semoga keputusanya tidak ada yang dirugikan,” ujar Safrin.

Dikatakan Syafrin, pihaknya akan mengambil langkah PTUN apabila putusan yang diberikan nantinya dinilai merugikan mereka. Mereka juga mengancam akan bertindak anarkis apabila keputusannya benar – benar tidak berpihak.

“Kita sudah ada persiapan (PTUN) tapi kita lihat jalurnya dulu, kami akan duduki Pandopo sampai ada keputusan apakah dunia ini hitam benaran, sesuai pernyataan kami, Batal PNS Dompu berdarah, yakin dan percaya saja,” tegas Syafrin. (Pur)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]