oleh

Tengkorak Siti Nurhalimah di Otopsi

Tengkorak Siti Nurhalimah Di Otopsi

DOMPU – Tengkorak Siti Nurhalimah 27 tahun  warga Desa Nanga Tumpu Kecamatan Manggelewa, yang ditemukan warga selasa (13/09) malam lalu akan diotopsi. Untuk itu penyidik Satreskrim Polres Dompu kamis (15/09) membawa kerangka mayat itu ke Laboratorium Forensik Rumah Sakit Bhayangkari Polda NTB untuk memastikan penyebab kematianya.

“Hari ini kerangka mayat itu kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, guna dilakukan otopsi,” ungkap Kasat Reksrim Polres Dompu AKP Priyo.

Pihaknya belum mengetahui pasti kapan hasil otopsi itu dapat diketahui, namun ia menegaskan jika penyidiknya saat ini tengah menunggu jadwal di RS Bhayangkara. “Kita belum tahu kapan hasilnya bisa di ketahui, kita tunggu saja,” ujarnya.

Diungkapkan Priyo, tim yang diberangkatkan untuk melakukan outopsi ada dua orang, yakni Kanit Pidum Ipda Ramli SH serta Kaur Identifikasi Aiptu Lalu Mustakim. Semua organ tubuh ataupun kerangka mayat Siti Nurhalimah ikut dibawa diantaranya Rambut, gigi, serta tulang belulang.

“Kerangka mayat itu semuanya dibawa, karena itu yang dibutuhkan dalam proses otopsinya,” terang Priyo.

Lebih jauh Priyo menuturkan, langkah otopsi itu dilakukan, guna mengungkap misteri kematian Siti Nurhalimah, karena sejauh ini polisi menemukan beberapa kejanggalan di TKP. Tidak adanya saksi juga menjadi kendala pihak kepolisian dalam mengungkapanya.

“Otopsi ini untuk mengungkap apakah korban ini dibunuh atau bunuh diri, dan saat ini kami sedang mendalaminya” katanya.

Dari hasil pemeriksaan awal, Polisi juga telah menemukan sidik jari laten pada botol minuman, yang terletak persis disamping kerangka mayat itu ditemukan. Namun karena sudah terlalu lama, sidik jari itu sudah mulai menghilang. Selain itu berdasarkan olah TKP kerangka Siti Nurhalimah ditemukan 100 meter dari rumah tempat tinggal korban.

“Hasil olah TKP dan pencarian sebagian kerangkanya, masih ada jari tangan dan kaki yang belum ditemukan,” tuturnya.

Saat ini lanjut Priyo, pihaknya tengah melakukan pemeriksan secara intensif terhadap Sahrul suami korban. Sahrul sendiri telah diamankan di Polres Dompu sejak kerangka istrinya itu ditemukan.

Sahrul diperiksa, karena saat istrinya menghilang dari rumah itu setelah terlibat percekcekon dengan dirinya. Cekcok itu sendiri terjadi dari hilangnya sejumlah uang dari dalam tabungan Sahrul, yang di duga telah diambil oleh istrinya untuk di kirim ke orang tuan korban yang ada di Jawa Barat.

Saat korban menghilang, Sahrul sempat melaporkan kehilangan tersebut ke Pemerintah Desa setempat. (Pur)

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]