oleh

Jangan Ajari Anak Usia Sekolah Berkendara

DOMPU-Satlantas Polres Dompu meminta para orang tua agar tidak mengajarkan anak-anak yang masih bersekolah untuk berkendara. Sebab akan fatal akibatnya karena anak-anak usia sekolah cenderung mengabaikan ketertiban, keselamatan serta keamanan.

Permintaan itu disampaikan saat sosialisasi anggota Satlantas di SMAN 1 Dompu 03/9 kemarin. Fenomena yang terjadi belakangan ini kecelakaan anak-anak usia sekolah cukup tinggi. ”Mungkin itu bentuk rasa sayang kepada anak, tapi salah besar,”ungkap Kanit Diktiyasa Polres Dompu Bripka Mahsin.

Dia menjelaskan, peraturan melarang anak berkendara didasarkan pada berbagai pertimbangan. Yang paling menonjol adalah dari segi fisik dan kejiwaan anak. “Dengan fisik yang masih kecil, anak tentu akan sulit menstabilkan kendaraan yang dikendarai. Begitu pula dengan kejiwaan. Karena masih labil, mereka cenderung berkendara sesuka hati,” jelasnya.

Untuk itu, dia berharap orangtua sebisa mungkin tidak mengajari anak berkendara. Apalagi belum lama ini di Dompu terjadi kecelakaan yang menewaskan dua orang sekaligus yang masih berstatus pelajar SMP. “Resiko yang ditimbulkan harus menjadi pertimbangan utama orangtua. Jika tidak mau ambil resiko, jangan ajari anak berkendara,” tegasnya.

Selain sosialisasi melalui berbagai kesempatan dan media, Satlantas juga bekerjasama dengan pihak sekolah. Beberapa sekolah sudah diminta untuk tidak menyediakan fasilitas parkir bagi siswa. “Langkah ini adalah salah satu upaya kita agar siswa tidak berkendara ke sekolah,” ujarnya.

Selain itu lanjut dia, fenomena yang tidak kalah beresiko adalah mengoperasikan handphone saat berkendara. Hal ini tidak saja berlaku untuk anak-anak, melainkan untuk pengendara pada umumnya. “Masalah ini juga yang perlu diperhatikan pengendara. Mengoperasikan handphone saat berkendara itu sangat berbahaya. Karena akan menggangu konsentrasi yang berpeluang menyebabkan kecelakaan,” pungkasnya.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]