oleh

Awas Anomali Cuaca

 

Kondisi cuaca buruk yang terjadi di berbagai daerah Indonesia beberapa hari terakhir adalah dampak dari tekanan udara yang rendah (low pressure) di Barat Laut Australia. Meski anomali cuaca ini berangsur normal, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tetap waspada, khususnya di kawasan yang masuk peta rawan bencana.

Buruknya cuaca di selama beberapa hari terakhir ini dipicu anomali cuaca. Anomali cuaca tersebut, akibat adanya tekanan udara yang rendah di Barat Laut Australia yang membawa angin dan awan hujan konvektif (hujan deras) yang melewati Bali, NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Anomali tersebut, adalah tekanan udara yang rendah (low pressure), sehingga menyebabkan intensistas curah hujan sangat tinggi mencapai 124 mili meter. Padahal kondisi normal, intensitas hujan di bawah 50 mili meter per hari.

Depresi atau pusaran tekanan rendah ini berpengaruh pada sekitarnya, sehingga berdampak hujan intensitas sangat tinggi. Bahkan melebihi rata-rata, hingga 124 mili meter per hari. Di samping bulan Februari sendiri, kita sedang memasuki musim penghujan. Dengan curah yang tinggi ini tentunya bisa berdampak macam-macam bagi daerah. Bisa banjir atau rumah roboh tergantung kondisinya.

Anomali cuca akibat tekanan udara rendah,  akan mulai berkurang antara 3- 4 hari puncak tekanan. Puncak terjadinya anomali cuaca terjadi dengan intensitas hujan mencapai 124 mili meter per hari, sukurnya kini sudah mulai berkurang.

Meski pengaruh tekanan udara ini sudah mulai berkurang, namun BMKG  tetap mengimbau warga waspada karena tidak menutup kemungkinan tekanan udara akan datang lagi.

Bagaimana cara mengetahui datangnya tekanan kembali. Masyarakat waspada saja, jika turun hujan yang cukup lebat selama sehari penuh atau semalam penuh. Hindari berada di lokasi yang rawan bencana.

Begitu juga kepada nelayan di sejumlah perairan dihimbau untuk tetap waspada. Anomali cuaca ini berpengaruh pada naiknya ketinggian gelombang di perairan selatan yang mencapai 4 meter.

Komentar

Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Bijaklah dalam pemilihan kata yang tidak mengandung pelecehan, intimidasi, dan SARA. Salam hangat. [Redaksi]